fip.unesa.ac.id, SURABAYA – Bulan Pendidikan adalah momen penting yang dirayakan setiap tahun, tepatnya untuk menghargai peran pendidikan dalam membentuk masa depan bangsa. Bulan Pendidikan juga menjadi ajang untuk mengenalkan inovasi dalam dunia pendidikan, seperti penggunaan teknologi untuk mempermudah akses belajar dan pengembangan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan zaman. Sebagai kampus berciri khas pendidikan, Universitas Negeri Surabaya (UNESA) turut merayakan bulan pendidikan dengan menyelenggarakan pameran dari masing-masing prodi selingkung Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) yang bertempat di Laboratorium Merdeka pada Sabtu, 4 Mei 2024.
Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan, Prof. Dr. Mochamad Nur Salim, M.Si. menyatakan bahwasanya ini adalah momentum sempurna untuk merenungkan bagaimana meningkatkan kualitas pendidikan dan menciptakan generasi handal dan berdaya saing di tengah rintangan yg dihadapi. “Capaian output karya mahasiswa dan dosen pembimbing telah mendukung terkait capaian IKU2 & IKU3 UNESA,” tuturnya.
Mengusung tema “Bergerak Bersama Melanjutkan Merdeka Belajar Kampus Merdeka,” civitas akademik FIP UNESA mengajak masyarakat menikmati produk karya mahasiswa yang ditampilkan pada ratusan stand. Dalam kesempatan ini, prodi Pendidikan Luar Sekolah (PLS) meluncurkan 270 dari 2.192 karya yang dipamerkan. Karya-karya tersebut berupa infografis pemikiran tokoh dan poster pendidikan yang memanjakan mata para pengunjung, media pembelajaran berbasis teknologi, video keprofesian PLS, dan video SDGs Kesetaraan Gender.
Video tersebut memiliki keunikan yang patut diapresiasi. Dengan pendekatan yang inovatif, video ini tidak hanya menggambarkan komitmen prodi PLS UNESA terhadap SDG 5 tentang “Kesetaraan Gender,” tetapi juga memberikan kontribusi yang menghantarkan UNESA meraih peringkat 5 nasional dalam kategori SDG Kesetaraan Gender (Gender Equality). Pesan yang disampaikan adalah bahwa kesetaraan gender bukan sekadar isu perempuan, tetapi melibatkan seluruh elemen masyarakat tanpa memandang jenis kelamin. Pihak kampus memperlihatkan upaya nyata untuk memberdayakan perempuan, namun juga mengajak seluruh civitas akademika untuk berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang lebih setara.
Ketua MWA Prof. Dr. Haris Supratno menyampaikan harapannya “Dengan pendidikanlah kita bisa memperbaiki masa depan bangsa, tidak hanya dari sudut pandang ekonomi, tetapi justru harus dimulai dari peningkatan kualitas SDM. Kita mengharapkan semua pihak, pemerintah pusat hingga daerah untuk tetap memperhatikan pendidikan dan pembangunan SDM,” pungkasnya.
Penulis : Chantika Toti Yuliandani (PGSD)