Thullabunnesia Tawarkan Cara Baru Belajar Agama Islam Lewat Konsep Game Edukatif

fip.unesa.ac.id SURABAYA—Di tengah derasnya arus digitalisasi, pembelajaran agama sering kali dianggap monoton, kurang interaktif, dan tidak sesuai dengan gaya belajar anak muda masa kini. Menjawab tantangan tersebut, lahirlah Thullabunnesia yang digagas oleh mahasiswa UNESA.

Thullabunnesia adalah sebuah inovasi pembelajaran agama Islam berbasis gamifikasi yang menggabungkan nilai edukatif dan hiburan dalam satu platform digital. Aplikasi ini hadir untuk menawarkan cara baru belajar Islam bukan dengan ceramah panjang atau buku tebal, melainkan melalui permainan yang interaktif, visual, dan dekat dengan keseharian generasi muda.

Inovasi ini digagas oleh tim mahasiswa lintas program studi yang beranggotakan: Raden Maulana Naufalul Kamil sebagai CEO (S1 Manajemen Pendidikan), Salsabila Kurnia Syandana sebagai CMO (S1 Teknologi Pendidikan), Nabila Mar’atus Saadah sebagai CFO (S1 Manajemen Pendidikan), Wildan Habibi Rizqullah sebagai COO (D4 Manajemen Informatika), dan M. Syahlefi Ghoni Al Maghfur sebagai CTO (D4 Manajemen Informatika), tim tersebut dibimbing oleh Dosen S1 MP FIP UNESA Aditya Chandra Setiawan, S.Pd., M.Pd. 

Perjalanan pengembangan aplikasi Thullabunnesia dimulai setelah tim berhasil lolos pendanaan P2MW. Proses pengembangannya memerlukan waktu cukup panjang karena fitur-fitur yang dirancang bersifat kompleks, menggabungkan unsur permainan, sistem interaktif, dan konten edukatif Islami dalam satu kesatuan yang menarik dan mudah digunakan.

Keunggulan utama Thullabunnesia terletak pada konsep belajar agama berbasis permainan (game-based learning) yang dikemas modern. Aplikasi ini menghadirkan dua karakter pendamping, Abun dan Nisa, yang menemani pengguna dalam setiap sesi belajar. Melalui sistem poin dan hadiah, pengguna didorong untuk terus meningkatkan pemahaman mereka tentang ajaran Islam. Selain itu, terdapat konten harian seperti doa dan kuis tematik yang memperkaya pengalaman belajar. Tampilan visualnya yang cerah dan modern juga disesuaikan dengan preferensi Gen-Z yang identik dengan warna, animasi, dan interaksi dinamis.

Dari hasil uji coba terhadap seratus responden, 97% pengguna menyatakan puas dan menilai bahwa Thullabunnesia membuat belajar agama menjadi lebih mudah dan menyenangkan. Pendekatan gamifikasi terbukti efektif dalam menarik perhatian generasi muda sekaligus memperkuat pemahaman nilai-nilai keislaman tanpa kesan membosankan.

Dalam pengembangan lebih luas, Thullabunnesia diarahkan untuk berkembang menjadi platform Islamic EdTech global. Tim berencana menambahkan fitur-fitur canggih seperti kecerdasan buatan (AI) untuk menyesuaikan pengalaman belajar, pembelajaran berbasis Augmented Reality (AR) untuk memperkaya interaksi, serta kelas digital dan komunitas pelajar muslim lintas negara. Kolaborasi dengan lembaga pendidikan dan komunitas dakwah juga akan menjadi langkah strategis untuk memperluas jangkauan aplikasi ini.

“Kami ingin menjadikan proyek ini sebagai startup edukatif berkelanjutan, membuka lapangan kerja baru di bidang Islamic EdTech, serta menjadi contoh bahwa inovasi dan dakwah dapat berjalan beriringan dalam membangun masyarakat yang religius dan melek teknologi,” ujar Naufal, CEO Thullabunnesia.

Melalui Thullabunnesia, tim pengembang membuktikan bahwa belajar agama dapat dikemas modern tanpa meninggalkan nilai-nilainya. Aplikasi ini menjadi wujud dakwah yang relevan dengan zaman dan menjadikan teknologi bukan sekadar hiburan, tetapi sarana menumbuhkan kecintaan pada Islam secara menyenangkan dan inspiratif.

Penulis: Florencya Agatha (MP)

Editor: Ria Risky Syah Putri Ayu Fadilla (PGSD)

Dokumentasi: Tim Thullabunnesia