Teknologi Pendidikan FIP UNESA Gelar Kuliah Tamu Guna Bekalkan Mahasiswa Terkait Pendidikan Inklusif di Era Digital

fip.unesa.ac.id. Pada 28 November 2025, Program Studi Teknologi Pendidikan (TP) Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya menggelar acara Guest Lecturer yang mengangkat tema Future Proofing Education: Inklusi di Era Digital di gedung O1, lantai 2.  Acara ini dihadiri oleh seluruh Mahasiswa Program studi Teknologi Pendidikan secara hybrid.

Acara ini merupakan bagian dari program internasionalisasi yang bertujuan untuk meningkatkan wawasan teknologi dan pendidikan inklusif pada mahasiswa dan dosen, serta mempererat kolaborasi penelitian dengan akademisi internasional. Prof. Andi Kristanto, Wakil Dekan Bidang 2, membuka acara dengan sambutan hangat yang menekankan pentingnya kegiatan semacam ini dalam memajukan kualitas pendidikan di era digital.  

Dalam sambutannya, Prof. Andi Kristanto menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung terselenggaranya acara ini. Ia menyoroti bahwa kegiatan ini merupakan langkah konkret untuk mengembangkan jejaring global Program Studi Teknologi Pendidikan. “Melalui kolaborasi dengan para ahli internasional, kita berharap dapat membuka peluang penelitian yang relevan dengan kebutuhan era digital,” ungkapnya. Beliau juga menekankan pentingnya pendidikan inklusif yang mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat, terutama di tengah transformasi digital yang pesat.  

Sebagai pembicara utama, Mr. Sean Tikkun, Ph.D., seorang pakar pendidikan inklusif dari North Carolina Central University, Amerika Serikat. Memaparkan sejumlah strategi untuk meningkatkan aksesibilitas dalam pendidikan daring. Ia menyoroti tantangan yang dihadapi mahasiswa, seperti perbedaan gaya pengajaran di lebih dari 10 kelas dalam satu semester yang dapat membatasi pemahaman mereka terhadap konten pembelajaran. “Penyesuaian ini merupakan beban besar bagi mahasiswa, yang pada akhirnya mengurangi aksesibilitas terhadap ilmu yang diberikan,” jelasnya. Selain itu, ia membahas keterbatasan sumber daya, mulai dari bahan presentasi hingga materi cetak, yang sering kali belum ramah bagi mahasiswa dengan kebutuhan khusus.  

Melalui diskusi yang interaktif, Mr. Sean Tikkun juga menawarkan solusi untuk mengatasi hambatan tersebut. Ia menekankan pentingnya desain materi yang inklusif dan adaptif, seperti penggunaan format digital yang mudah diakses serta penyediaan panduan belajar yang mendukung keberagaman kebutuhan mahasiswa. Acara ini diakhiri dengan sesi tanya jawab yang antusias oleh para peserta, Kegiatan ini menjadi langkah awal untuk membangun kolaborasi teknologi dan inklusif dalam memajukan sektor pendidikan pada era digital. “Kesadaran akan kebutuhan belajar harus ada pada setiap dosen dan mahasiswa. Dengan banyak sekali variasi, model serta kebutuhan yang berbeda setiap individu untuk membantunya dalam proses belajar,” tuturnya. 

Ditulis oleh : Khesya Dyanza (TP) Rifda (PG-PAUD) Dera (PLB) 

Dokumentasi : Aidatuz (TP)