Tak Sekadar Isi Waktu Luang Sobat FIP, Berikut Tips Lolos Seleksi Volunteer!

fip.unesa.ac.id, SURABAYA—Menjadi volunteer bukan sekadar kegiatan mengisi waktu luang, tetapi juga sebagai bentuk kontribusi nyata dan pengalaman berharga bagi mahasiswa. Kegiatan volunteer dapat menambah nilai pada portofolio mahasiswa. Kini, pilihan aktivitas volunteer  pun semakin bervariasi. Mulai dari volunteer dalam ajang olimpiade dan lomba akademik, kegiatan olahraga, kegiatan belajar dan mengajar, hingga berpartisipasi dalam konser musik atau pertunjukan seni. Lebih dari itu, ada juga berbagai kegiatan sosial yang bisa diikuti, seperti menjadi relawan dalam aksi pelestarian lingkungan, berbagi keceriaan dengan anak-anak panti asuhan, membangun kedekatan dengan lansia di panti werdha, hingga mendukung komunitas disabilitas dengan semangat inklusi. Sobat FIP ingin ikut tapi masih bingung harus mulai dari mana? Yuk, simak tips lolos seleksi volunteer dan jadi bagian dari aksi positif bersama generasi muda lainnya!

  1. Tentukan minat bakat atau passion yang kamu miliki. 

Pastikan event atau kegiatan yang kamu pilih sesuai dengan keinginanmu agar lebih enjoy saat menjalani rangkaian kegiatannya. Selanjutnya, simak dan pahami syarat dan ketentuan pendaftaran volunteer, pastikan kamu sanggup memenuhi seluruh persyaratannya.

  1. Pahami visi misi dan tujuan event.

Sobat FIP, memahami tujuan dari kegiatan yang akan kamu ikuti mencerminkan keseriusan dan komitmenmu sebagai calon volunteer, sehingga kamu terlihat lebih meyakinkan di mata penyelenggara. Selain itu, wawasan ini juga akan sangat membantu ketika kamu menjawab berbagai pertanyaan selama proses seleksi berlangsung.

  1. Susunlah CV yang berkualitas dan menarik.

Pada tahap ini, pastikan CV yang kamu buat berisi pengalaman yang relevan dengan jenis kegiatan yang diselenggarakan. Tunjukan keahlian dan kreativitasmu di dalam CV, sertakan jobdesc atau peran yang pernah kamu lakukan selama berorganisasi atau menjadi anggota aktif suatu komunitas. Kamu juga bisa menambahkan keyword “mengembangkan, mengoordinasikan, bertanggung jawab, berpartisipasi, meningkatkan, dan mengarahkan” saat proses interview agar bisa menjadi nilai tambah.

  1. Buatlah personal branding yang baik di sosial media.

Jika sebelumnya kamu telah aktif mengikuti beberapa kegiatan di lingkungan kampus atau di organisasi eksternal, buatlah rekapan berupa postingan atau instastory dengan fitur highlight. Sertakan caption pendukung yang menarik agar memudahkan pihak penyelenggara untuk menyeleksi. 

  1. Siapkan mental dan jawaban terbaik pada tahap wawancara.

Wawancara adalah salah satu tahap penting dalam seleksi volunteer yang bertujuan untuk menilai kesesuaianmu dengan peran yang dibutuhkan. Untuk itu persiapkan jawaban dari pertanyaan yang kerap muncul seperti : “Mengapa kamu tertarik menjadi volunteer di kegiatan ini?” ;  “Apa kelebihan dan kekuranganmu?” ; “Bagaimana kamu menangani konflik dalam tim?” ; dan “Pengalaman apa yang pernah kamu miliki terkait kegiatan sosial atau organisasi?”

Selain itu, penting bagi kamu untuk memahami dengan jelas peran yang ingin kamu ambil, nilai-nilai yang diusung oleh kegiatan tersebut, serta kontribusi apa yang bisa kamu berikan. Hal ini akan mencerminkan kesungguhan dan kesiapanmu untuk berkomitmen. 

Itulah beberapa hal yang bisa kamu persiapkan saat memutuskan untuk terjun menjadi seorang volunteer. Tanamkan niat yang kuat untuk berbagi dan memberi manfaat kepada orang lain, tanpa mengharapkan imbalan apa pun. Percayalah, lewat kegiatan volunteer, kamu akan mendapatkan banyak pelajaran berharga dalam hidup. Salah satunya adalah merasakan kebahagiaan saat berbagi dan belajar mensyukuri apa yang kamu miliki. Semoga informasi ini bermanfaat, Sobat FIP!

Penulis : Chantika Toti Yuliandani (PGSD) 

Editor    : Ria Risky Syah Putri Ayu Fadilla (PGSD)