Stop Burnout! Berikut Panduan Merawat Diri agar Tetap Waras di Tengah Padatnya Kuliah

fip.unesa.ac.id, SURABAYA—Masa perkuliahan merupakan fase emas bagi mahasiswa untuk menemukan jati diri sekaligus mengembangkan potensi. Di balik semangat belajar dan padatnya kegiatan akademik maupun non-akademik, tersimpan tantangan penting yang kerap terabaikan, yakni menjaga kesehatan mental.

Tidak jarang, mahasiswa merasa tertekan oleh berbagai tuntutan, mulai dari tugas, kegiatan organisasi, hingga ekspektasi pribadi. Kondisi ini dapat memicu stres bahkan burnout apabila tidak diimbangi dengan pengelolaan diri yang baik. Karena itu, penting bagi mahasiswa untuk berhenti sejenak, menata kembali prioritas, dan menyadari pentingnya menjaga keseimbangan antara produktivitas dan kesehatan mental.

Berikut beberapa panduan sederhana yang dapat diterapkan untuk menjaga keseimbangan diri selama masa kuliah:

1. Kenali Batas Diri

Setiap individu memiliki kemampuan dan cara berbeda dalam menghadapi tekanan. Jangan memaksa diri untuk selalu sempurna atau membandingkan diri dengan orang lain. Jika merasa lelah, istirahatlah sejenak. Berhenti bukan berarti menyerah, melainkan cara untuk kembali bangkit dengan lebih kuat.

2. Prioritaskan Istirahat dan Tidur yang Cukup

Tidur bukanlah kemewahan, melainkan kebutuhan dasar. Kurang tidur dapat menurunkan konsentrasi, meningkatkan emosi negatif, dan memperparah kecemasan. Usahakan tidur 7–8 jam setiap malam dan hindari kebiasaan begadang. Tubuh dan pikiran yang segar akan membuat aktivitas perkuliahan terasa lebih ringan.

3. Lakukan Aktivitas yang Membahagiakan

Luangkan waktu untuk hal-hal yang disukai, seperti mendengarkan musik, menulis, berolahraga, atau sekadar berjalan santai. Aktivitas sederhana ini dapat membantu menjaga keseimbangan emosi dan memberikan jeda dari rutinitas kampus.

4. Kelola Waktu dengan Bijak

Susun jadwal harian atau mingguan secara realistis. Pisahkan waktu untuk belajar, berorganisasi, dan beristirahat. Teknik seperti time blocking atau daftar prioritas dapat membantu mengurangi stres akibat tugas yang menumpuk.

5. Bangun Dukungan Sosial

Jangan ragu berbagi cerita dengan teman, keluarga, atau orang terdekat. Dukungan sosial yang hangat dapat menjadi tempat berlabuh ketika menghadapi tekanan. Ingat, tidak ada yang harus dijalani sendirian.

6. Belajar Menerima dan Menghargai Proses

Tidak semua hal berjalan sesuai rencana, dan hal itu wajar. Kegagalan justru menjadi bagian dari proses belajar. Dengan menerima diri dan menghargai perjalanan, seseorang akan menjadi pribadi yang lebih kuat dan tenang.

Merawat kesehatan mental bukan sekadar tren, tetapi bentuk tanggung jawab terhadap diri sendiri agar tetap tumbuh dan berdaya. Melalui langkah-langkah sederhana seperti mengenali batas diri, menjaga waktu istirahat, serta membangun dukungan sosial, mahasiswa dapat menciptakan lingkungan belajar yang sehat dan menyenangkan.

Harapannya, panduan ini dapat menjadi pengingat bagi seluruh mahasiswa UNESA untuk tidak hanya fokus pada capaian akademik, tetapi juga pada kesejahteraan diri. Sebab, keseimbangan antara pikiran, tubuh, dan semangat merupakan kunci untuk menikmati masa kuliah dengan penuh makna.

Penulis: Fadhilla Ramadhani (MP), Moh. Danar Zila S. (BK), Dyah Ayu (TP)

Editor: Nelly Najwa (PGSD)

Dokumentasi: Pinterest