fip.unesa.ac.id, Wakil Rektor Bidang Hukum, Ketatalaksanaan, Keuangan, Sumber Daya, dan Usaha, Prof. Dr. Bachtiar Syaiful Bachri, M.Pd., menerima surat keputusan (SK) dari Rektor Universitas Negeri Surabaya, Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes., pada tanggal 30 september 2024, melalui surat keputusan tersebut Prof. Dr. Bachtiar Syaiful Bachri, M.Pd., secara resmi diangkat menjadi guru besar selingkung Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya (FIP UNESA) Teknologi Pendidikan (TP).
Melalui sesi wawancara personal ia membagikan cerita inspiratif serta pandangannya terkait dunia pendidikan yang berkaitan dengan penelitian yang ia tekuni. Wakil Rektor Bidang II, juga membagikan kesan dan perasaannya saat mendapatkan surat tugas sebagai guru besar. Ia menyampaikan bahwa menjadi guru besar merupakan perjalanan akhir yang dinantikan seorang akademisi.
Perjalanan karir Prof. Bachtiar sendiri berawal dari asisten ahli kemudian menjadi lektor kepala dan jurusan, selama perjalanan menjadi seorang akademisi ia membagikan hambatan serta tantangan yang dihadapi. Menurutnya, manajamenen waktu merupakan hambatan waktu yang menjadi tantangan serta hambatan dalam perjalanan karir akademisinya. “Dibandingkan teman-teman yang memperoleh guru besar di usia relatif lebih muda dari saya, saya kira ini adalah perjalanan yang wajar dan cukup panjang,” tuturnya.
Selain membagikan tantangan dan hambatan perjalannnya menjadi guru besar, Prof. Bachtiar membagikan pandangan mengenai pendidikan serta fokus penelitiannya, dapat diketahui ia sendiri adalah dosen program studi Teknologi Pendidikan, yang dimana rekam jejak pendidikannya merupakan S1 dan S2 program studi Teknologi Pendidikan, serta S3 program studi Pengembangan Kurikulum, ia menjelaskan alasannya memperdalam pendikannya melalui program studi tersebut. “Mengapa kurikulum? Karena saya melihat apapun yang dikerjakan dalam pendidikan baik itu internal atau eksternal, semua hal itu mengarah pada kurikulum, oleh karena itu saya fokus pada pengembangan kurikulum,” tuturnya. Selain itu fokus penelitiannya sendiri berpusat pada pembelajaran berbasis fenomena atau Phenomenon Based Learning dan kemandirian belajar.
Tidak hanya itu, Prof. Bachtiar mengucapkan terima kasih pada pihak keluarga yang mendukung dalam perjalanan karirnya, serta senior-senior baik dalam prodi atau luar prodi yang berpengaruh dalam pendewasaan dan perjalanan karir akademisinya, ia sendiri memiliki harapan terhadap pendidikan di Indonesia baik pada pola serta bentuk implenetasi inovasi pendidikan di Indonesia. “Mudah-mudahan segera dalam masa teransisi apapun menuju Indonesia, bisa segera menemukan pola yang tepat untuk Indonesia,” harapnya.
Penulis : Khesya (TP), Rifda (PGSD), Chantika (PGSD), Fadilla (PGSD)
Dokumentasi : Chantika (PGSD)