Publikasi S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar
| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |
Year | Title | Description | Publisher | Author(s) |
---|---|---|---|---|
2016 | GOOGLE MAPS APPLICATION IN SOCIAL STUDIES LEARNING | In order to improve map skills such as map reading skills, interpret and use maps in the application of life and overcome the everydayproblems activities one of which may be through the use of google mapsvisual media. Its use is very practical because the application can be used interactively via a computer device to a smartphone, tablet/ipad, and so forth. Google Maps can present the information provided by the onlineregional more completemap-provider whichis updated constantly and regularly as well as more exciting because it can give the description of roadmap, terrain, satellite images, and traffic. Through the use of map-online from google, is expected to improve the skills/abilities of learners in reading maps such as:(1) able touse colors, shapes and patterns of spatial in reading and intepreting maps,(2) use scale to determine the area, location, mileage and timeestimated on the map,(3) able to find and attract the analysis of the spatial relationships of various natural features and socio-cultural/artificial indicated by the intertive symbol,(4) able to draw conclusions between interaction, interrelation, and interdependence between landscape phenomenawith social landscape;(5) able to present more accurate data or place through the use of line coordinates or absolute location. |
Jurnal TEKPEN 1 (4), 2016 | |
2016 | Penerapan Model Inkuiri Berbasis Edutainment Dalam Pembelajaran Ips Di Sd Untuk Meningkatkan Keterampilan Pemecahan Masalah Siswa | Penelitian ini dilakukan berdasarkan rendahnya keterampilan siswa dalam memecahkan masalah pada mata pelajaran IPS. Hal tersebut disebabkan oleh kurangnya minat siswa dalam mata pelajaran IPS yang cenderung membosankan dan bersifat hafalan, model pembelajaran yang digunakan guru dalam pembelajaran IPS juga masih kurang efektif untuk meningkatkan keterampilan pemecahan masalah siswa. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan pemecahan masalah siswa dengan menggunakan model inkuiri berbasis edutainment. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas dengan desain Elliot. Penelitian ini dilaksanakan dalam 3 siklus yang setiap siklusnya terdiri dari 3 tindakan. Instrumen dalam penelitian ini adalah lembar kerja siswa (LKS), lembar observasi guru, lembar observasi siswa, lembar wawancara, catatan lapangan dan … |
Jurnal PGSD Kampus Cibiru 4 (3), 2016 | |
2016 | Peningkatan Pemahaman Kenampakan Alam Dan Buatan Melalui Metode Karyawisata | Mengajar pada prinsipnya merupakan suatu perbuatan yang kompleks (a highly complexion process), karena dituntut kemampuan personal, profesional dan sosial kultural secara terpadu dalam proses pembelajaran, dituntut integrasi penguasaan materi dan metode, teori dan praktek dalam interaksi siswa serta harus mengandung unsur-unsur seni, ilmu, teknologi, nilai dan ketrampilan dalam proses pembelajaran. Depdiknas sebagai instansi yang memiliki tanggung jawab terhadap keberhasilan proses pembelajaran telah melakukan berbagai inovasi pembelajaran. Â Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman siswa SD kelas IV materi kenampakan alam dan buatan melalui metode karyawisata. Penelitian ini dirancang dengan menggunakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang terdiri dari siklus-siklus yang saling berhubungan dimana masing-masing siklus terdiri dari beberapa tahapan: 1) perencanaan tindakan, 2) pelaksanaan tindakan 3) observasi, dan 4) refleksi. Apabila siklus pertama belum mencapai tujuan yang ditargetkan maka dilanjutkan dengan siklus kedua yaitu perbaikan rencana, tindakan, observasi, dan refleksi. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Kebonsari 4 Malang pada kelas IV materi kenampakan alam dan buatan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya: hasil jawaban lembar tugas siswa, angket respon siswa dalam proses pembelajaran, observasi, wawancara, dan validasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode karyawisata pada materi kenampakan alam dan buatan dapat meningkatkan pemahaman siswa kelas IV SDN Kebonsari 4 Malang. |
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) 1 (1), 2016 | |
2016 | Pengaruh Model Problem Based Learning Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar | Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan yang signifikan pada kemampuan berpikir kritis siswa antara kelas yang menerapkan model Problem Based Learning dan kelas yang menerapkan model konvensional. Desain penelitian yang digunakan adalah Quasy Experimental Nonequivalent Control Group. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah tes. Teknik analisis data menggunakan uji t untuk mengetahui perbedaan kemampuan berpikir kritis pada kelas eksperimen setelah diberi perlakuan. Hasil analisis data dengan menggunakan uji t diperoleh hasil-t hitung<-t tabel (-3,426<-1,997) dan nilai signifikansi< 0, 05 (0,001< 0, 05). Maka dari itu menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan pada kemampuan berpikir kritis siswa antara kelas yang menggunakan model PBL dengan kelas yang menggunakan model konvensional. |
Jurnal Penelitian Pendidikan Guru Sekolah Dasar 4 (2), 254230, 2016 | |
2016 | Pengembangan Karakter Rasa Tanggungjawab Menggunakan Model Pembelajaran Value Clarification Technique (VCT) pada Mahasiswa Tingkat I Program Studi PGSD FKIP Universitas … | Efektor 3 (2), 1-15, 2016 | ||
2016 | Keefektifan model pembelajaran value clarification technique dalam mengembangkan sikap siswa | Tulisan ini memaparkan tentang keefektifan model pembelajaran Value Clarification Technique (VCT) pada mata pelajaran PKn dalam menumbuhkan sikap siswa kelas 4 SD. Subjek penelitian melibatkan siswa kelas tinggi SD Gendongan 01 Salatiga. Siswa 4A sebagai kelompok kontrol dan 4B sebagai kelompok eksperimen. Variabel dalam penelitian ini mencakup variabel tindakan pembelajaran dengan menggunakan model VCT pada kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional pada kelas kontrol sebagai variabel bebas, sikap siswa sebagai variabel terikat, dan sikap awal siswa sebagai variabel kovariat. Pengumpulan data menggunakan instrumen skala sikap model Likert dan lembar observasi. Teknik analisis data menggunakan teknik deskriptif dan teknik statistik ANCOVA. Berdasarkan uji ANCOVA terhadap treatment pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen diperoleh hasil nilai F sebesar 9.884, pada taraf probabilitas 0,004; oleh karena nilai probabilitas tersebut< 0, 05, maka H ditolak dan H diterima. Artinya bahwa penerapan model pembelajaran VCT memberikan dampak yang lebih tinggi secara signifikan dalam mengembangkan sikap terhadap globalisasi dibandingkan pembelajaran konvensional pada mata pelajaran PKn kelas tinggi. Perbedaan yang signifikan tersebut didukung oleh perbedaan rerata dua sampel penelitian, dimana rerata skor tingkat sikap siswa pada penerapan model pembelajaran VCT sebesar 86, 28, sedangkan pada pembelajaran konvensional sebesar 71, 39. Maknanya adalah bahwa perlakuan pembelajaran dengan model VCT memberikan dampak pengembangan sikap yang … |
Satya Widya 32 (2), 103-116, 2016 | |
2016 | PENINGKATAN HASIL BELAJAR MAHASISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATA KULIAH ASESMEN PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI | Penelitian ini bertujuan: 1) meningkatkan aktivitas mahasiswa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif pada mata kuliah Asesmen perkembangan anak usia dini, 2) meningkatkan prestasi hasil belajar mahasiswa dengan penerapan pembelajaran kooperatif pada mata kuliah asesmen untuk anak usia dini. Setting penelitian adalah mahasiswa FKIP prodi PG PAUD semester III, berjumlah 9 mahasiswa yang mengambil mata kuliah Asesmen perkembangan anak usia dini. Cara penelitian dilakukan melalui: 1. perencanaan (Plan), 2. pelaksanaan (Do), 3. refleksi (See). Pengumpulan data menggunakan observasi, dokumentasi, wawancara dan angket. Hasil dari penelitian ini adalah penerapan metode pembelajaran kooperatif terbukti efektif dalam meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar mahasiswa. Rata-rata akktivitas mahasiswa siklus I sebesar 33, 4 pada siklus II menjadi |
Didaktis: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan 15 (2), 2016 | |
2016 | Penerapan Model Pembelajaran Snowball Throwing untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Materi Pecahan pada Kelas V Sdn Waru I Sidoarjo | Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar siswa mengggunakan model pembelajaran snowball throwing. Metode penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan sebanyak dua siklus. Data penelitian diperoleh dari observasi dan tes.. Hasil penelitian menunjukkan aktivitas guru mengalami peningkatan selama dua siklus dengan persentase ketuntasan 66% pada siklus I dan 89% pada siklus II. Aktivitas siswa juga mengalami peningkatan selama dua siklus dengan persentase ketuntasan 62, 5% pada siklus I dan 91% pada siklus II. Pada hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan selama dua siklus dengan persentase ketuntasan 42% pada siklus I dan 83% pada siklus II. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Snowball Throwing dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V. |
Jurnal Penelitian Pendidikan Guru Sekolah Dasar 2, 270-281, 2016 | |
2016 | Pengaruh Model PBL (Problem Based Learning) terhadap Hasil Belajar Materi Luas Bidang di Sekolah Dasar | Penelitian ini dilatar belakangi ketika proses pembelajaran di kelas III SDN Cangkir Driyorejo Gresik, guru masih menggunakan pembelajaran konvensional, yaitu pola pengajaran guru masih memberikan informasi, guru memberikan contoh soal, kemudian guru memberikan latihan soal, guru masih belum menggunakan model yang tepat untuk materi yang akan disampaikan, sehingga kegiatan pembelajaran masih berpusat pada guru. Hal ini mengakibatkan keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran kurang optimal. Siswa menjadi kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran. Salah satu masalah yang dihadapi adalah rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika. Oleh karena itu, peneliti menggunakan Model Pembelejaran PBL (Problem Based Learning) pada pembelajaran matematika. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas III pada penggunaan Model Pembelajaran PBL (Problem Based Learning). Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan metode quasi eksperimen. Desain penelitian yang digunakan yaitu Nonequivalent Control Group Design. Teknik pengumpulan data menggunakan tes. Tes dilakukan pada saat sebelum perlakuan (pre-test) dan test setelah perlakuan (post-test). Model pembelajaran PBL sudah terlaksana dengan baik. Model Pembelajaran PBL menunjukkan hasil yang signifikan terhadap hasil belajar siswa. Hal ini didapat dari uji t diperoleh t hitung 7,099> t tabel 1,672. Dengan demikian bahwa model PBL berpengararuh positif terhadap hasil belajar luas bidang pada kelas III SDN Cangkir Driyorejo Gresik |
Jurnal Penelitian Pendidikan Guru Sekolah Dasar 3 (2), 253869, 2016 | |
2016 | CRITICAL THINKING SKILLS ENHANCEMENT THROUGH REFLECTIVE JOURNAL OF CIVICS 5th GRADERS IN SDN NGENEP 5 | Civics education in elementary school has been focusing on the cognitive, where every student is always measured by the test. Affective abilities of students is the ultimate goal in teaching civics is often overlooked. Reflective journal writing required by students, for knowing the way of thinking from early until the end of learning. The way student thinking is needed to determine the extent of students' ability to construct knowledge. Objectives achieved in the study are First, to describe the application of reflective journals on the Civics 5 th graders SDN Ngenep 5, Second, to determine the application of reflective journal can improve critical thinking skills on subjects Civic Education 5 th graders SDN Ngenep 5. This study uses classroom action research. This research subject 5 th graders is 24 students SDN Ngenep 5. Data collection techniques in this research is observation, interview, documentation, field notes and tests. The results show an increase in the students' critical thinking phase, namely Focus, Reason, Inference, Situation, Clarity, and Overview using reflective journal . Suggestions in this research are: 1. Learning time management need to be considered in the use of reflective journal, 2. Teachers should use a reflective journal to improve students' critical thinking skills, 3. other researchers can develop a reflective journal research with emphasis on self-assessment because in this study have not been seen clearly. |
Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2016 |