PGSD FIP UNESA Menggelar Pementasan Seni 2024 Guna Tingkatkan Kreativitas dan Kolaborasi Mahasiswa

fip.unesa.ac.id, Surabaya – Gunakan Project Based Learning (PJBL) dalam penilaian Ujian Akhir Semester (UAS), Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya (FIP UNESA) laksanakan Gelar Seni 2024 bertajuk “Harmoni dalam Kebhinekaan dengan Kolaborasi Sejuta Aksi” pada Kamis, 13 Juni 2024 bertempat di Gedung O5 lantai 3 FIP.

Acara ini merupakan hasil kolaborasi dari empat mata kuliah yang diambil oleh mahasiswa dari angkatan yang berbeda. Angkatan 2021 terlibat dalam mata kuliah Pengembangan Seni Drama Anak dan Pengembangan Seni Rupa untuk Anak, sedangkan angkatan 2022 berpartisipasi melalui mata kuliah Pendidikan Seni Musik dan Pendidikan Seni Rupa dan Prakarya. Kolaborasi ini mencerminkan sinergi antarangkatan dalam menciptakan karya seni yang beragam.

Dalam sambutannya, Putri Rachmadyanti, S.Pd, M.Pd., selaku Koorprodi S1 PGSD mengatakan bahwa seni menjadi ciri khas dari PGSD yang dapat menjadi wadah untuk mengekspresikan diri sekaligus menjadi media komunikasi untuk menampilkan nilai-nilai kehidupan. Selain itu, pagelaran ini sebagai pemenuhan UAS bagi mahasiswa.

“Saya harap acara ini lancar sampai selesai, kedepannya semoga pagelaran ini berkelanjutan dan bisa berkolaborasi dengan prodi lainnya,” ungkapnya.

Selanjutnya keterangan dari Ketua Pelaksana terkait acara ini bertujuan utama untuk pemenuhan nilai penilaian akhir juga mengasah kompetensi mahasiswa yang akan menjadi bekal saat nanti turun ke lapangan. “Saya berharap audiens maupun pengunjung dapat menikmati hasil karya kami baik seni musik, seni rupa, maupun seni drama,” jelasnya.

Gelar Seni 2024 ini menampilkan beragam bentuk seni yang dipersiapkan secara intensif oleh mahasiswa. Karya seni yang ditampilkan bukan hanya sebagai bagian dari penilaian akademik, tetapi juga sebagai bentuk apresiasi terhadap keberagaman budaya dan ekspresi kreatif.

Melalui pendekatan PJBL, mahasiswa diajak untuk belajar secara aktif dan kontekstual, memadukan teori dengan praktik nyata. Acara ini menjadi bukti nyata bahwa pendidikan tidak hanya terbatas pada ruang kelas, tetapi juga bisa diwujudkan melalui kegiatan kreatif yang melibatkan kerjasama, inovasi, dan partisipasi aktif dari semua pihak.

Penulis: Chantika (PGSD), Dede (PGSD)

Dokumentasi: Fanzha (BK), Wahyu (BK)