Ngaji Al-Kahfi dan Kajian Ramadhan: Merawat dan Menumbuhkan Fitrah Keimanan Anak Sejak Dini

fip.unesa.ac.id, SURABAYA – Pada hari Jum’at, 14 Maret 2025, Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini  (PGPAUD) Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya (FIP UNESA) mengadakan acara ngaji bareng surat Al-Kahfi dan Kajian Ramadhan sesi 2, yang mana sebelumnya pada minggu lalu telah dilaksanakan kegiatan serupa untuk sesi 1 dengan topik kajian yang berbeda yang bertempat di auditorium lantai 4 Gedung O6. 

Acara ini bertujuan untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan para mahasiswa sekaligus memperkaya wawasan mereka dalam mendidik keimanan anak sejak dini.Kegiatan ini dimulai dengan sambutan pembukaan dari dosen pembimbing kemahasiswaan PGPAUD yaitu Bu Dhian Gowinda Luh Safitri, S.Pd., M.Ed. Dalam sambutannya, ia mengungkapkan kegiatan pengajian ini perdana dilakukan oleh prodi PGPAUD untuk para mahasiswa guna mengisi bulan Suci Ramadhan. 

Setelah sambutan sekaligus pembukaan, acara dilanjutkan dengan kegiatan mengaji bersama-sama Surat Al-Kahfi yang dipandu oleh dua mahasiswa yaitu Bilqis (kelas 2023 B) dan Nabila (kelas 2023 A). Hal ini turut diikuti oleh para mahasiswa secara khidmat. Setelah selesai membaca surat Al-Kahfi, acara dilanjutkan do’a Bersama yang dipimpin oleh Bapak Muhammad Naufal Fairuzillah, M.Pd., M.Ed., dengan memohon ampunan, keberkahan dan petunjuk dalam setiap langkah dan urusan khususnya di bulan Ramadhan yang penuh berkah ini.

Berlanjut pada kegiatan inti, yaitu kajian Ramadhan yang disampaikan oleh Bapak Muhammad Naufal Fairuzillah, M.Pd., M.Ed., dengan topik “Merawat dan Menumbuhkan Fitrah Keimanan Anak Sejak Dini”. Pada awal pembahasan, ia memaparkan bahwasannya iman itu seperti akar pada pohon sebagaimana tercantum dalam Q.S. Ibrahim ayat 24-25. Sedangkan dahan dan ranting pohon iman adalah seluruh amalan ketaatan kepada Allah, baik berupa ucapan maupun perbuatan yang diridhoi oleh Allah. Adapun buah dari pohon iman ini adalah kebaikan dan kebahagiaan di dunia dan akherat. Jadi seorang mukmin yang memiliki dasar iman yang kokoh dalam hati dan ucapan serta amalnya sholeh itu membuahkan kebaikan dan kebahagiaan didunia dan akhirat.

Selanjutnya ia juga menjelaskan tentang konsep fitrah. “Makna fitrah adalah sifat yang ada pada setiap manusia pada awal penciptaannya, kondisi dimana Allah menciptakan manusia yang menghadapkan dirinya kepada kebenaran dan kesiapan untuk menggunakan pikiran dan hatinya. Sehingga fitrah tidak hanya berarti suci yang umumnya dipahami kebanyakan orang, tapi diinterpretasikan juga sebagai Islam, Tauhid, Ikhlas, Insting, kecenderungan menerima dan berbuat kebenaran, dan potensi untuk mengabdi kepada Allah SWT”, jelasnya. 

Kajian Ramadhan tersebut mengundang antusiasme para peserta, antusiasme tersebut dari beberapa peserta yang mengajukan pertanyaan menarik. narasumber juga memberikan kesimpulan bahwasannya iman itu diyakini dalam hati, diucapkan dengan lisan, dan dibuktikan oleh perbuatan. Tanpa iman, tak ada satu amalpun yang sampai ke langit, ia bagai debu di atas batu licin yang tertiup angin. Para mahasiswa sebagai agen pendidik bagi anak usia dini, harus mampu merawat dan menumbuhkan keimanan anak-anak sejak dini.

Penulis: Muhammad Naufal Fairuzillah