fip.unesa.ac.id, SURABAYA – UNESA sebagai “Kampus Peduli Disabilitas”, sebagai bentuk dukungan, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya (FIP UNESA) terus berupaya meningkatkan inklusivitas melalui Kuliah Tamu Internasional. Acara ini diselenggarakan pada Senin, 25 November 2024 di Ruang Sidang FIP Gedung O1 Lt. 1.
Dalam kuliah tamu yang bertajuk “Inclusion University: How to Support All Pupils in Higher Education”, FIP UNESA menggandeng Dr. Sean Tikkun dari North Carolina University in Durham. Agenda ini sebagai wujud konsistensi FIP UNESA sebagai kampus yang inklusif dan ramah penyandang disabilitas.
Dekan FIP UNESA, Prof. Dr. Mochamad Nursalim, M.Si., mengungkapkan bahwasannya FIP UNESA selalu berusaha mendorong dan menjadi contoh bagi lembaga akademis yang inklusif.
Terdapat perbedaan antara pendidikan inklusi di Indonesia dan Amerika. Menurut Dr. Sean Tikkun inklusivitas di Amerika sudah mengalami banyak perkembangan. Salah satu contohnya adalah sudah tersedia sekolah khusus untuk setiap jenis disabilitas. Di Indonesia sendiri keberadaan sekolah inklusif masih terbilang jarang.
Bagi Dr. Sean tantangan terbesar untuk membentuk lingkungan yang inklusif ialah bagaimana pendidik bisa menerima peserta didik yang berkebutuhan khusus dalam kelas mereka.
“Terlebih jika pendidik memiliki sikap rasis, hal ini menjadi salah satu alasan gagalnya pendidikan inklusif,” ungkapnya.
Adapula kasus Individu dengan hambatan intelektual, ini membutuhkan dukungan berupa akomodasi yang tepat dan lingkungan yang benar inklusif. Kerja sama guru, keluarga, dan masyarakat penting guna membantu mengembangkan potensi mereka.
“Saya harap UNESA dan Universitas North Carolina dapat saling belajar satu sama lain terkait pendidikan inklusif dan dapat pula saling menerapkan ide-ide yang sudah diterapkan di universitas masing-masing,” tukas Dr. Sean.
Penulis: Dede Rahayu Adiningtyas (PGSD), Nadea Diva Nurfin Afrilia (BK)