fip.unesa.ac.id, SURABAYA – Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya (FIP UNESA) gelar Webinar Nasional Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) pada Jumat, 22 November 2024 pukul 1 siang via Zoom Meeting.
Webinar yang bertema “MBKM Sebagai Media Pengembangan Diri: Belajar dari Pengalaman Nyata” merupakan kerja sama antara PGSD UNESA dengan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas PGRI Yogyakarta (UPY), Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST), dan Universitas Tanjungpura.
Koordinator Prodi PGSD FIP UNESA, Putri Rachmadyanti, S.Pd., M.Pd., mengungkapkan bahwasannya webinar ini merupakan komitmen perguruan tinggi untuk membumikan MBKM. “Selain itu, di sini juga sebagai wadah sharing pengalaman 5 mahasiswa perwakilan tiap perguruan tinggi,” tutur Koorprodi PGSD FIP UNESA.
Fiftine Salma Arifa, mahasiswa PGSD FIP UNESA yang menjalani Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) Internasional. Ia mengungkapkan tujuan utama dari program ini guna pengamatan sistem dan kultur sekolah di luar negeri.
Salma menjelaskan berbagai hal yang perlu disiapkan untuk keberangkatannya PLP di luar negeri diantaranya penguasaan bahasa inggris, dinyatakan lulus beberapa mata kuliah, serta persyaratan administratif lain seperti paspor dan visa.
“Banyak pertanyaan dari mahasiswa lain terkait mudah tidaknya program ini. Entah itu dalam maupun luar negeri, tantangan komunikasi jelas terasa. Tidak banyak pula penduduk Thailand yang mahir Bahasa Inggris.” terangnya.
Agenda PLP yang dijalani Salma meliputi asistensi mengajar di kelas Mini English Program (MEP) grade 1, mengajar matematika, mengajar bahasa inggris, dan mengisi kelas kosong.
Program PLP Internasional yang dijalani Salma selama dua bulan di Tessaban1 Bansadao School, Thailand bersama enam teman lainnya tak melulu mengajar, di sana juga terdapat Festival Budaya Thailand Selatan, seperti Bazar Makanan, Permainan, dan Pentas Seni.
Terdapat juga English Camp yang menghadirkan pemateri dari berbagai negara diantaranya, Indonesia, Italia, Perancis, Jepang, Korea Selatan, Filipina, Afrika. “Di sana saya merasa bukan lagi di Thailand saking banyaknya orang hebat di sekeliling saya,” tutur Salma.
Salma memaparkan kedatangannya pada 30 Juli di Thailand, Ia menemui momen 17 Agustus yang di mana Ia pergi ke Provinsi Songkhla, Thailand untuk melaksanakan upacara bendera serta silaturahmi dengan warga Indonesia di Thailand.
“Momen paling berharga ketika saya menjumpai makanan Indonesia di sana, makanan tersebut mengobati rasa rindu saya,” beber Salma.
Penulis: Dede Rahayu Adiningtyas (PGSD)