PLS FIP UNESA Gelar Kuliah Tamu Bersama Universiti Putra Malaysia Bahas Pendidikan Nonformal Inklusif

fip.unesa.ac.id, SURABAYA-Program Studi Pendidikan Luar Sekolah (PLS) Fakultas Ilmu Pendidikan Luar Sekolah Universitas Negeri Surabaya (FIP UNESA) menerima kunjungan akademik dari Universiti Putra Malaysia (UPM), dalam agenda Kuliah Tamu Internasional yang diselenggarakan pada Jumat 1 Agustus 2025 di Gedung O1 Lantai 2 FIP UNESA.

Acara ini diinisiasi oleh Prodi PLS FIP UNESA sebagai bagian dari penguatan jejaring akademik dan internasionalisasi kurikulum. Inisiasi tersebut terwujudkan dalam kuliah tamu bertema “Non-formal Education in Inclusive Agro Project for Visually Impaired Community Members in Malaysia.”

Koordinator Program Studi Pendidikan Luar Sekolah FIP UNESA, Dr. Rivo Nugroho, S.Pd., M.Pd., menyampaikan bahwa kehadiran Universiti Putra Malaysia melalui kuliah tamu ini merupakan momentum untuk saling belajar dan bertukar gagasan. 

“Kolaborasi ini tidak hanya memperkaya wawasan akademik mahasiswa dan dosen, tetapi juga membuka peluang pengembangan program pendidikan nonformal yang lebih inklusif dan kontekstual di Indonesia,” pungkasnya.

Prof. Madya Dr. Nor Wahiza Abdul Wahat dari UPM, memaparkan hasil riset sekaligus praktik pemberdayaan komunitas tunanetra di Malaysia melalui pendidikan nonformal berbasis pertanian inklusif. Ia menyampaikan bahwa pendidikan nonformal berperan besar dalam membangun kemandirian kelompok rentan, terutama penyandang disabilitas netra.

Salah satu inisiatif yang dijalankan adalah Inclusive Agro Community Project, sebuah program berbasis pelatihan budidaya jamur tiram abu-abu yang dimulai sejak Januari 2024. Program ini merupakan hasil kolaborasi antara UPM dan Malaysian Association for the Blind (MAB) yang bertujuan meningkatkan keterampilan kewirausahaan serta kesejahteraan psikososial peserta.

“Proyek ini bukan hanya memberikan pelatihan teknis, tapi juga meningkatkan kepercayaan diri, penerimaan diri, dan rasa berdaya dari peserta yang selama ini terpinggirkan,” ungkap Dr. Wahiza. 

Data yang dibagikan menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengetahuan dan self-acceptance peserta setelah mengikuti program, dengan metode evaluasi berdasarkan Kirkpatrick’s Four-Level Model.

Melalui kuliah tamu ini, FIP UNESA berharap dapat menjalin kolaborasi lanjutan dalam pengembangan program serupa di Indonesia, khususnya pada pendidikan luar sekolah yang berorientasi inklusi dan pemberdayaan komunitas.

Melalui kegiatan ini diharapkan dapat memperluas perspektif mahasiswa dan dosen, serta membuka ruang dialog global untuk menghadirkan solusi bagi tantangan pendidikan dan sosial di masyarakat.

Penulis: Dede Rahayu Adiningtyas (PGSD)

Editor : Ria Risky Syah Putri Ayu Fadilla (PGSD)