PLB FIP UNESA Tampilkan 69 Karya Inovatif Berbasis Braille di Pameran Bulan Pendidikan

fip.unesa.ac.id, SURABAYA – Meriahkan Bulan Pendidikan atau Bulan Merdeka Belajar, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya (FIP UNESA) mempersembahkan 2.192 karya mahasiswa dan dosen dalam Pameran Bulan Pendidikan yang digelar di Laboratorium Merdeka (Lab Merdeka), Kampus 2 Lidah Wetan, Surabaya, pada Sabtu, 4 Mei 2024.

Dalam pameran tersebut, berbagai karya yang dipamerkan mendukung pencapaian IKU-2 dan IKU-3 UNESA, yang berfokus pada hasil karya mahasiswa serta dosen pembimbing. Selain pameran, rangkaian Bulan Pendidikan juga mencakup mimbar ilmiah, yang menjadi forum bagi para guru besar untuk menyampaikan ide dan inovasi mereka sebagai solusi atas tantangan pendidikan saat ini.

Gelaran ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) pada 2 Mei. Beragam karya inovatif dipamerkan, karya-karya tersebut juga didistribusikan ke sekolah-sekolah dan dinas pendidikan untuk mendukung peningkatan kualitas pembelajaran.

Program Studi Pendidikan Luar Biasa (PLB) turut memberikan kontribusi penting dalam pameran ini dengan menyumbangkan sebanyak 69 karya hasil kreasi mahasiswa angkatan 2023. Karya-karya tersebut secara khusus berfokus pada penggunaan huruf Braille sebagai bagian dari upaya mendukung inklusivitas dan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas, khususnya tunanetra selingkung UNESA maupun lingkup umum.

Beragam jenis karya diproduksi, mulai dari cerita pendek, cerita legenda, karya tulis ilmiah, hingga poster edukatif dan video praktik pendampingan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Salah satu karya yang menarik perhatian adalah cerita pendek anak berjudul Maling Kundang, yang dikembangkan dengan basis huruf Braille. Karya ini tidak hanya mengedepankan aspek literasi inklusif tetapi juga membawa nilai-nilai budaya lokal kepada anak-anak dengan kebutuhan khusus.

Melalui kontribusi ini, mahasiswa PLB menunjukkan komitmen mereka dalam menciptakan karya inovatif yang relevan dengan kebutuhan pendidikan inklusif. Karya-karya tersebut juga menjadi bukti nyata bahwa pendidikan tinggi memiliki peran strategis dalam menghadirkan solusi konkret terhadap tantangan pembelajaran yang ramah bagi semua kalangan.

Kegiatan bertajuk “Bergerak Bersama Lanjutkan Merdeka Belajar” ini diawali dengan jalan sehat yang melibatkan seluruh keluarga besar UNESA. Acara ini juga dimeriahkan dengan penampilan hiburan, bazar kuliner, serta pembagian doorprize.

Penulis: Dede Rahayu Adiningtyas (PGSD)