fip.unesa.ac.id, SURABAYA— Program Studi S1 Pendidikan Luar Biasa (PLB) Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Surabaya (UNESA) menggelar kuliah tamu bertema “Contextualization of Disability Inclusion: Improving the Future Mindset and Roles of the Special Education Teachers in Indonesia”. Kuliah tamu ini menghadirkan Eka Prastama Widiyanta, M.Pd, selaku Komisioner Komisi Nasional Disabilitas (KND) sebagai narasumber utama. Kegiatan ini berlangsung pada Kamis, 13 November 2025, pukul 14.00-16.00 WIB di auditorium lantai 4 gedung O6 FIP UNESA.
Kegiatan ini diawali dengan sambutan wakil dekan akademik Fakultas Ilmu Pendidikan, Dr. Budi Purwoko, S.Pd, M.Pd. dan sesi foto bersama mahasiswa prodi PLB. Tujuan diadakannya kegiatan ini yaitu untuk memperluas wawasan mahasiswa mengenai berbagai peluang kerja di bidang pendidikan khusus sekaligus mengenalkan pemanfaatan teknologi dalam mendukung kehidupan sehari-hari dan proses belajar anak berkebutuhan khusus (ABK) agar mereka bisa berkembang secara mandiri.
Pada sesi penyampaian materi, sesi tersebut diawali tanya jawab seputar pemerataan pendidikan khusus di Indonesia. Mahasiswa tampak antusias menanggapi berbagai isu yang berkaitan dengan akses pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus di daerah mahasiswa masing-masing. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Eka Prastama Widiyanta, M.Pd, yang membahas beragam topik menarik dan relevan dengan bidang pendidikan luar biasa.

Dalam pemaparannya, ia menyampaikan data terkini mengenai kondisi penyandang disabilitas di Indonesia serta tantangan yang masih dihadapi dalam pemenuhan hak pendidikan yang setara. ia juga menjelaskan berbagai peluang kerja yang dapat ditempuh oleh lulusan S1 PLB, baik di instansi pendidikan, lembaga sosial, maupun sektor kesehatan.
Selain itu, pemateri juga berbagi pengalaman pribadinya selama berkecimpung di Sekolah Luar Biasa (SLB). Ia menuturkan berbagai strategi dan cara menghadapi dinamika kerja termasuk bagaimana melakukan evaluasi terhadap anak penyandang disabilitas usia dini, khususnya pada usia lima tahun. Tidak hanya itu, beliau juga memaparkan situasi penyandang disabilitas di Indonesia serta menjelaskan kebutuhan rehabilitas di Asia Tenggara menurut WHO.
Melalui penyampaian yang inspiratif tersebut, kegiatan ini memberikan wawasan luas kepada para mahasiswa. “Terimakasih Bapak Eka sudah berbagi ilmu dan pengalaman yang luar biasa. Saya merasa termotivasi dan lebih semangat lagi”, ujar salah salah satu mahasiswa. Ungkapan tersebut menggambarkan rasa syukur atas ilmu yang mereka dapatkan. “Jadilah perubahan untuk mereka, anak-anak disabilitas–dimanapun dan apapun kondisinya, karena itulah sejatinya aktualisasi diri dan pengejawantahan profesi” Ujar pemateri untuk menutup materinya.
Kegiatan ini ditutup dengan pemberian cindera mata dari pihak prodi PLB sebagai bentuk apresiasi atas waktu dan ilmu yang disampaikan. Momen ini diiringi tepuk tangan meriah dari seluruh peserta. Kegiatan kuliah tamu ini diharapkan menjadi pengalaman berharga yang tidak hanya menambah wawasan, tetapi juga menumbuhkan semangat mahasiswa PLB untuk terus berperan aktif dalam mewujudkan pendidikan yang inklusif dan adil.
Penulis: Rinjani(MP) dan Rosyid (PLB)
Editor: Fadilla
Dokumentasi:TIM PIF