fip.unesa.ac.id, SURABAYA—Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Negeri Surabaya (UNESA) menggelar seminar bertajuk “Personal Branding Calon Guru: Belajar dari Dunia Bisnis” pada Selasa, 9 September 2025, di Auditorium Gedung O2 PGSD, FIP UNESA.
Seminar menghadirkan Cindy Silmina, seorang mentor network marketing, sebagai narasumber utama. Kehadirannya diharapkan memberi perspektif baru tentang pentingnya membangun personal branding sejak dini, terutama bagi calon guru yang akan menjadi teladan di masyarakat.
Koorprodi S1 PGSD, Putri Rachmadyanti, S.Pd., M.Pd., dalam sambutannya menyampaikan bahwa guru tidak hanya berperan sebagai pengajar di kelas, tetapi juga sebagai sosok inspiratif yang dipercaya masyarakat.
“Acara ini menjadi sarana untuk memotivasi calon guru agar berkarakter, mampu menginspirasi, serta memiliki personal branding yang kuat. Guru nantinya akan hadir sebagai tokoh masyarakat yang bermartabat, dipercaya, dan serba bisa,” ujarnya.
Seminar dipandu oleh dosen PGSD, Zaenal Abidin, S.Pd., M.Pd., sebagai moderator. Dalam pemaparannya, Cindy menjelaskan bahwa personal branding merupakan kondisi nyata yang dibangun untuk memperkenalkan diri kepada masyarakat. Berbeda dengan pencitraan, personal branding bersifat autentik karena sesuai dengan nilai dan jati diri seseorang.

Ia menegaskan, guru bukan sekadar pengajar mata pelajaran, tetapi juga role model bagi peserta didik dan lingkungan sekitarnya. Personal branding, lanjut Cindy, dapat menjadi pembeda di tengah banyaknya lulusan pendidikan yang bersaing di dunia kerja. Selain itu, pengelolaan branding yang baik, khususnya melalui media sosial, dapat membuka peluang karier lebih luas.
“Dengan personal branding yang terkelola, calon guru bisa berkesempatan mengajar di sekolah favorit, diundang menjadi pembicara seminar, hingga membuka kelas online karena dikenal sebagai ‘guru inspiratif’,” jelasnya.
Pada sesi akhir, Cindy membagikan tips praktis untuk memulai personal branding sejak dini, salah satunya dengan mengoptimalkan profil media sosial melalui bio yang jelas, foto yang rapi, dan konsisten membagikan konten edukatif.
“Tidak perlu setiap hari, cukup sekali seminggu asal konsisten. Dari situ orang akan mengenali ciri khas kita,” pesannya.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa PGSD diharapkan dapat memanfaatkan pengalaman dunia bisnis dalam memperkuat personal branding. Layaknya pebisnis yang menjaga reputasi di mata konsumen, guru pun perlu membangun citra diri agar lebih dipercaya, dihargai, dan mampu menjadi inspirasi bagi generasi muda.
Penulis: Zahira Auliya (PGSD)
Editor: Nelly (PGSD)
Dokumentasi: Dyah Ayu (TP)