fip.unesa.ac.id, SURABAYA—Dalam rangka penguatan mutu akademik dan perluasan jejaring internasional, Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya (UNESA) melaksanakan kegiatan benchmarking ke Program Studi Master of Counselling, Universiti Brunei Darussalam (UBD) pada bulan Juli 2025.
Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Prodi BK UNESA dalam mendukung tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 4: Quality Education, SDG 3: Good Health and Well-being, dan SDG 17: Partnerships for the Goals.
Delegasi UNESA terdiri atas Dr. Evi Winingsih, M.Pd.; Dr. Asieline Wahyu Tri Ardyanti, MM.; Muhamad Afifuddin Ghozali, S.Pd., M.Couns., Gr.; Devi Ratnasari, M.Pd.; dan Mila Yunita, M.Pd. Delegasi disambut oleh jajaran pimpinan Sultan Hassanal Bolkiah Institute of Education (SHBIE) UBD, yakni Dr. Hjh Hardimah Binti Haji Mohd Said selaku Dean of SHBIE, Dr. Siti Norhedayah Binti Hj Abdul Latif sebagai Deputy Dean Academic, serta Dr. Hjh Salwa Binti Dato Hj Mahalle selaku Head of Master in Counselling Programme.
Benchmarking ini bertujuan untuk mengidentifikasi kesamaan dan perbedaan kurikulum, sistem pembelajaran, serta pendekatan layanan bimbingan dan konseling di kedua institusi. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi sarana strategis untuk menjajaki berbagai peluang kerja sama internasional, seperti pertukaran mahasiswa, penyelenggaraan konferensi bersama, hingga program pertukaran dosen. Upaya ini mendukung implementasi pendidikan tinggi yang inklusif dan berkualitas sebagaimana tercantum dalam SDG 4.
Dari hasil pertemuan, kedua institusi menyatakan kesiapan untuk membangun kerja sama dalam tiga bidang utama. Pertama, pada bidang pertukaran mahasiswa, disepakati bahwa mahasiswa dari kedua perguruan tinggi dapat mengikuti short course, magang lintas negara, hingga program transfer kredit untuk mata kuliah tertentu. Kedua, dalam bidang kolaborasi ilmiah, UNESA dan UBD akan menjadi co-host dalam penyelenggaraan 3rd International Conference on Guidance and Counseling (ICGC) 2025 yang bertujuan membangun ekosistem akademik global yang kolaboratif. Ketiga, kerja sama pertukaran dosen akan dilakukan melalui kuliah tamu, co-teaching lintas kampus, hingga visiting lecturer, sebagai bagian dari upaya memperkuat kualitas pembelajaran dan pertukaran perspektif keilmuan yang sejalan dengan prinsip Good Health and Well-being dalam SDG 3.
Sebagai tindak lanjut, kedua pihak sepakat untuk menyusun dokumen kerja sama formal (MoU) yang mencakup tiga bidang kolaborasi tersebut. Selain itu, program pertukaran mahasiswa direncanakan akan dimulai pada tahun akademik mendatang, serta dilakukan koordinasi intensif untuk mempersiapkan penyelenggaraan konferensi internasional ICGC 2025.
Melalui kegiatan ini, UNESA tidak hanya memperkuat kapasitas akademik program studi, tetapi juga menunjukkan komitmennya dalam menjawab tantangan global di bidang pendidikan dan kesehatan mental melalui pendekatan konseling yang humanis dan multikultural. Kolaborasi ini diharapkan mampu menghasilkan inovasi akademik yang berdampak luas dan berkelanjutan, selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan dalam kerangka SDGs.
“Kegiatan ini merupakan langkah awal yang sangat penting dalam membangun kolaborasi internasional yang berdampak langsung terhadap peningkatan kualitas pembelajaran dan kontribusi institusi dalam lingkup global,” ujar Dr. Evi Winingsih, M.Pd., selaku ketua delegasi UNESA.
Penulis: Tim Benchmarking BK FIP UNESA
Editor: Nelly (PGSD)
Dokumentasi: Tim Benchmarking BK FIP UNESA