fip.unesa.ac.id-Surabaya-Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Surabaya (UNESA) mengadakan PKKMB hari ke-4 sebagai agenda penutupan.Hai terakhir PKKMB tersebut diawali dengan pawai mengelilingi FIP dilanjutkan dengan inaugurasi, yang bertempat di gor tenis UNESA pada jumat, 23 Agustus 2024.
Sebanyak 226 mahasiswa yang terpilih menjadi mahasiswa internasional dikukuhkan pada hari terakhir PKKMB FIP UNESA oleh Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Prof. Dr. Mochamad Nursalim, M.Si. Ke 226 mahasiswa tersebut terdiri dari 32 dari Program Studi Bimbingan dan konselling, 44 dari program studi Teknologi Pendidikan, 25 dari program studi Manajemen Pendidikan, 32 dari program studi Pendidikan guru sekolah dasar , 35 mahasiswa dari program studi Pendidikan guru sekolah dasar , 35 dari program studi Pendidikan pendidikan anak usia dini, 30 dari Pendidikan luar biasa dan 28 dari program studi Pendidikan luar biasa. Para mahasiswa tersebut dipilih berdasarkan hasil tes substansi dan tes wawancara.
Perbedaan penggunaan Bahasa Inggris dalam kelas internasional menjadi pembeda utama dalam kelas internasional dan kelas reguler. Mulai dari pengantar, proses pembelajaran, tugas serta ujian mereka menggunakan Bahasa inggris dengan presentase Bahasa Inggris 70 % dan Bahasa Indonesia 30%. Dengan adanya kelas internasional mereka berpeluang untuk bekerja sama dengan mitra internasional, yang tentunya menjadi bekal mereka ketika lulus dari FIP UNESA.
Keberhasilan kelas internasional telah nampak pada generasi sebelumnya. Hal ini dibuktikan dengan beberapa mahasiswa kelas internasional yang banyak melakukan mobilitas internasional melalui program seperti pertukaran mahasiswa, summer camp dan outing class. Melalui program tersebut diharapkan mereka dapat memperoleh pengetahuan baru dan menerapkannya ketika mereka kembali.
Disisi lain tmahasiswa baru Program Studi Pendidikan Luar Biasa (PLB) tahun 2024 asal Lombok Timur, Miptahurrizkon ata yang kerap disapa Iko, ditetapkan sebagai pesertaterbaik PKKMB FIP UNESA 2024, sempat merasa rendah diri atau kerap disebut insecure ketika melihat prestasi temannya yang lebih unggul. Namun, temannya memotivasinya serta medorong ia untuk bersyukur atas apa yang dimilikinya, Ia pun mulai bertekad untuk menjadi pribadi yang bermanfaat bagi mereka yang kekurangan.
Jalan Iko tak semulus yang dibayangkan, ketika ia ingin masuk ke perkuliahan, ketika ia masih mengajar di sebuah SMP swasta di Sumenep selama satu tahun, Iko kesulitan mendapatkan informasi mengenai perkuliahan karena tidak ada teman sebaya di daerah tersebut yang dapat berdiskusi bersama. Meski demikian, Iko tetap berusaha keras mempersiapkan diri untuk ujian masuk perguruan tinggi dengan bantuan buku dan informasi dari internet.
Selain itu program studi Bimbingan dan Konseling (BK) dinobatkan sebagai program studi terbaik, hal ini dibuktikan karena kekompakkan mereka pada saat PKKMB FIP. “Keeratan mahasiswa baru dan kakak tingkat,menjadikan salah satu alasan mereka menjadi kompak. Keeratan tersebut dibuktikan ketika mereka merasa nyaman untuk mendiskusikan tugas, mereka juga merasa enjoy ketika hendak menanyakan seluk beluk prodi,” Ujar Mustika selaku perwakilan dari Himpunan Mahasiswa Prodi BK.
Terkenal dengan kampus ramah disabilitas, UNESA telah membuktikan dengan menerima banyak mahasiswa disabilitas. Muhammad Hibram dan Mohammad Irfam merupakan salah dua dari empat mahasiswa disabilitas yang diterima UNESA tepatnya di prodi Pendidikan Luar Biasa (PLB) FIP.
Tidak hanya di terima begitu saja, pihak UNESA juga memberikan fasilitas pendampingan bagi anak disabilitas. Nur Kholifah Catur Oktaviani salah satu pendamping dari direktorat disabilitas UNESA turut membantu Muhammad Hibram untuk bermobilitas. Selain itu, Hibram juga menyebutkan bahwa adanya pendampingan ini sangat bersyukur dan membantu sekali.
Terakhir, Mohammad Irfam juga menceritakan bagaiman ia bisa diterima di jalur SNBP UNESA. Irfam sendiri merupakan siswa berprestasi di Sekolahnya dalam bidang olahraga cabang Atletik. Mahasiswa asal bangkalan tersebut untuk saat ini memiliki target selama satu bulan untuk dapat menghafal lingkungan kampus terutama gedung O6 yang tak lain adalah gedung PLB.
Peenulis: Lina (PLB), Nelly (PGSD), Dera (PGSD), Fadilla (PGSD)
Dokumentasi : Reynaldo (PGSD), Rendy (TP), Ivan (BK), Fanzha (BK), Mustika (BK), Alfi (TP), Ghaniya (TP), Firda (PLB).