Momentum Haru dan Bangga Warnai Wisuda UNESA 115, FIP Kukuhkan 474 Lulusan Siap Mengabdi

fip.unesa.ac.id, SURABAYA – Universitas Negeri Surabaya (UNESA) kembali mengukuhkan lulusan terbaiknya pada Wisuda Periode 115 yang digelar di Graha UNESA pada Sabtu, 30 Agustus 2025. Sebanyak 1.153 wisudawan resmi diwisuda, dengan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) menyumbang 474 wisudawan.

Prosesi wisuda kali ini mengusung tema “Wisudawan UNESA Berdampak untuk Indonesia Emas 2045”. Tema tersebut menggambarkan semangat UNESA untuk menyiapkan generasi emas yang berkontribusi dalam pembangunan bangsa. Rektor UNESA, Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes., dalam sambutannya menyampaikan bahwa para wisudawan adalah calon pemimpin masa depan. “Jadilah pemimpin yang mampu memimpin diri sendiri, memimpin orang lain, memimpin masa depan, serta memimpin perubahan. Tidak semua orang memiliki kemampuan itu, dan saya percaya lulusan UNESA mampu mengembannya,” tuturnya penuh motivasi.

Wisuda periode ini juga menyimpan kisah haru. Salah satunya datang dari Nurul Aisyah, mahasiswa Program Studi S2 Manajemen Pendidikan. Sebelum prosesi wisuda, ia mengalami kecelakaan. Namun semangatnya yang tinggi menginspirasi banyak orang. Sebagai bentuk penghargaan, Rektor UNESA memberikan beasiswa S3 kepadanya. Dengan penuh rasa syukur, Nurul menyampaikan, “Terima kasih kepada UNESA. Semoga semakin jaya dan semakin meroket menuju Indonesia Emas 2045,” ucapnya.

Kisah mengharukan lainnya datang dari Program Studi S2 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Salah satu calon wisudawan, Saini, S.Pd., berpulang sebelum prosesi wisuda berlangsung. Ijazahnya kemudian diserahkan secara simbolis kepada pihak keluarga. Sebagai wujud kepedulian, anak almarhumah, Alif menerima beasiswa S2 dari Rektor UNESA. Dengan suara penuh haru, Alif menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pihak kampus atas dukungan dan perhatian yang diberikan.
Di tengah suasana penuh haru dan kebanggaan, Fakultas Ilmu Pendidikan juga menorehkan prestasi membanggakan melalui kehadiran adiwisudawan Arya Mahendra dari Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Dalam sesi wawancara, Arya membagikan tips sederhana yang mengantarkannya meraih predikat terbaik. “Sebenarnya setiap orang punya cara masing-masing. Kalau saya pribadi, kuncinya ada tiga: optimis, ikhtiar, dan tawakal,” jelasnya. Arya juga menambahkan harapannya, “Semoga ke depan bisa menjadi pribadi yang lebih baik. Saya percaya, di balik kesulitan pasti ada kemudahan.”

Penulis: Ria Risky Syah Ayu Putri Fadilla (PGSD)

Dokumentasi: Viona Agustin (BK), M. Ivan Dwi Saputra (BK)