Merayakan Kreativitas dan Inklusivitas di Hari Disabilitas Internasional UNESA 2025

fip.unesa.ac.id, SURABAYA—Dalam ruang akademik yang terus mendorong terciptanya lingkungan pendidikan yang setara, inklusivitas menjadi pondasi yang tak dapat dipisahkan dari upaya menghadirkan pembelajaran bagi semua. Semangat itulah yang terasa kuat dalam perayaan Hari Disabilitas Internasional 2025 di UNESA, sebuah momen yang tidak hanya merayakan keberagaman, tetapi juga menampilkan kreativitas dan inovasi yang dirancang untuk memperkuat akses pendidikan bagi teman-teman disabilitas.

Kegiatan yang berlangsung pada 3 Desember 2025 di Gedung Pendidikan Luar Biasa (PLB) UNESA ini dibuka oleh sambutan Khofidotur Rofiah, M.Pd., selaku Kepala Program Studi PLB, yang kemudian dilanjutkan dengan menyanyikan Indonesia Raya dan Mars UNESA. Acara dihadiri oleh mahasiswa PLB angkatan 2025 serta teman-teman disabilitas dari program studi tersebut.

Suasana semakin meriah dengan hadirnya stand UMKM dan pameran karya mahasiswa yang terletak di area pintu masuk. Stand UMKM menyajikan berbagai camilan dan pernak-pernik kreatif, sementara pameran karya menampilkan inovasi teknologi asistif seperti Smart Counting Board, media memilah buah dan sayur untuk anak tunagrahita, alat bantu mobilitas berbahan pipa paralon untuk tunanetra, serta produk-produk dari DIC seperti Fun Big Book, Quran VR, aplikasi Bicara Tanpa Suara (BITARA), dan alat bantu menulis angka bagi anak diskalkulia dan disgrafia. Pengunjung dapat mencoba langsung beragam inovasi tersebut, merasakan bagaimana karya mahasiswa berupaya menjawab kebutuhan pembelajaran inklusif.

Selain itu, acara juga dimeriahkan oleh Fun Games, Pojok BISINDO, dan Battle Disability Product yang menciptakan interaksi menyenangkan antara mahasiswa dan peserta kegiatan. Sebelum rangkaian utama dimulai, mahasiswa PLB turut mempersembahkan nyanyian dan tarian sebagai bentuk dukungan terhadap semangat inklusivitas.

Sesi talkshow menjadi salah satu bagian yang paling ditunggu. Hadir tiga alumni sebagai narasumber, yaitu Guruh Agung Setiawan, S.Pd., Kepala Sekolah Wisdom Akademi; Hendy Sugiharto, S.Pd., Kepala Yayasan Insan Mutiara Mandiri; dan Abdur Rahmani, S.Pd., konsultan pada Lembaga Kelas Intervensi Mewangi. Acara juga menghadirkan special guest M. Aden Hadi, S.Pd., seorang wirausaha kuliner sekaligus penyandang autisme yang telah menekuni dunia usaha sejak masa SMK. Pengalaman mereka memberikan perspektif baru mengenai keberdayaan, kemandirian, dan pentingnya dukungan pendidikan inklusif.

Sebagai penutup, panitia memberikan penghargaan The Best Costume untuk peserta terpilih, menciptakan suasana penuh kebersamaan dan kegembiraan. Melalui kegiatan ini, UNESA berharap bahwa semangat inklusivitas tidak hanya menjadi slogan, tetapi benar-benar tumbuh sebagai budaya sehari-hari di lingkungan akademik dan masyarakat.

Penulis: Yesi Seha (TP)

Editor:

Dokumentasi: Tim PIF