Meningkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Pengawasan Kampus di FIP UNESA

fip,unesa.ac.id, 16 September 2024 – Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya (FIP UNESA) terus menunjukkan komitmennya terhadap prinsip transparansi dan akuntabilitas melalui upaya meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengawasan kampus. Langkah ini diambil sebagai bagian dari implementasi Zona Integritas (ZI) yang bertujuan menciptakan lingkungan akademik yang bersih, terbuka, dan responsif terhadap kebutuhan publik.

Strategi Meningkatkan Partisipasi Masyarakat

  1. Penyediaan Kanal Pengaduan Publik
    FIP UNESA telah menyediakan kanal pengaduan berbasis digital yang memungkinkan masyarakat untuk melaporkan keluhan, kritik, atau masukan terkait layanan kampus. Sistem ini dilengkapi dengan fitur pelacakan yang memastikan setiap laporan ditindaklanjuti secara transparan.
  2. Sosialisasi Keterbukaan Informasi
    Fakultas secara aktif mengadakan sosialisasi mengenai hak-hak masyarakat dalam mengawasi pelayanan publik di lingkungan kampus. Kegiatan ini melibatkan mahasiswa, alumni, orang tua, serta mitra kerja.
  3. Penerapan Sistem Penilaian Publik
    FIP UNESA mendorong masyarakat untuk memberikan penilaian terhadap berbagai layanan kampus, seperti pelayanan administrasi akademik, kemahasiswaan, hingga kerjasama eksternal. Penilaian ini menjadi dasar untuk evaluasi dan peningkatan kualitas layanan.
  4. Keterlibatan dalam Forum Konsultasi Publik
    Fakultas secara berkala mengadakan forum konsultasi publik yang melibatkan masyarakat sebagai mitra strategis dalam perumusan kebijakan kampus. Forum ini menjadi ruang diskusi terbuka antara pihak fakultas dan masyarakat untuk membahas isu-isu penting serta memberikan solusi bersama.
  5. Kerjasama dengan Lembaga Independen
    Untuk memperkuat pengawasan, FIP UNESA menjalin kerjasama dengan lembaga independen yang berkompeten dalam memantau tata kelola pendidikan tinggi, sehingga laporan dan evaluasi yang dihasilkan lebih obyektif dan dapat dipercaya.

Dampak Positif dari Partisipasi Masyarakat

  1. Meningkatkan Kepercayaan Publik
    Keterlibatan masyarakat dalam pengawasan menciptakan hubungan yang lebih harmonis dan saling percaya antara kampus dan publik.
  2. Pengelolaan Kampus yang Lebih Transparan
    Kritik dan saran dari masyarakat menjadi alat kontrol yang efektif untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan wewenang, sekaligus memastikan proses pengambilan keputusan lebih akuntabel.
  3. Meningkatkan Kualitas Pelayanan
    Masukan yang diterima dari masyarakat digunakan sebagai dasar dalam menyusun strategi perbaikan layanan kampus, sehingga memenuhi ekspektasi pengguna layanan.
  4. Penguatan Zona Integritas (ZI)
    Partisipasi masyarakat mendukung pencapaian predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM), yang menjadi indikator keberhasilan implementasi Zona Integritas.

Komitmen FIP UNESA

Dekan FIP UNESA, Prof. Dr. Mochamad Nursalim, M.Si., menyatakan bahwa keterlibatan masyarakat adalah bagian penting dari pengelolaan kampus yang modern dan berintegritas. “Kami percaya bahwa masyarakat adalah mitra strategis dalam menciptakan tata kelola yang baik. Dengan membangun sistem yang transparan dan mengakomodasi suara publik, FIP UNESA semakin dekat untuk menjadi kampus yang bersih, profesional, dan berkualitas,” ujarnya.

Langkah Selanjutnya

  1. Pengembangan Teknologi Pengawasan Publik
    FIP UNESA berencana untuk mengembangkan aplikasi khusus yang mempermudah masyarakat dalam melaporkan dan memantau isu-isu kampus.
  2. Program Edukasi Pengawasan
    Fakultas akan menyelenggarakan pelatihan dan seminar bagi masyarakat mengenai peran mereka dalam mengawasi layanan kampus.
  3. Peningkatan Respons Layanan
    Fakultas akan memastikan setiap laporan masyarakat ditangani dengan cepat dan memberikan feedback yang jelas sebagai bentuk akuntabilitas.

Melalui strategi ini, FIP UNESA berharap dapat menciptakan sinergi antara kampus dan masyarakat dalam mendukung pengelolaan pendidikan yang lebih baik, sekaligus memperkuat integritas institusi sebagai bagian dari reformasi birokrasi di dunia pendidikan tinggi.