Mengenal Etnomatematika : Inovasi PGSD FIP UNESA Integrasikan Budaya Lokal dalam Pembelajaran Matematika

fip.unesa.ac.id, SURABAYA – Menjadi salah satu program studi unggulan di Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya (FIP UNESA), S1-PGSD berikan inovasi pembelajaran melalui  mata kuliah Etnomatematika untuk mahasiswa yang sedang menempuh semester 5.

Mata kuliah ini membahas tentang kombinasi ilmu matematika dengan nilai-nilai budaya lokal sehingga dapat membuka perspektif lain bahwa matematika tak melulu perihal angka, tetapi juga terdapat kearifan lokal yang termuat di dalamnya.

Ahmad ‘Abid Dzikrillah, salah satu mahasiswa PGSD UNESA yang sedang menempuh mata kuliah tersebut mengaku sangat antusias dalam mempelajari etnomatematika. “Mata kuliah ini seru serta membuka pandangan saya bahwasannya mata kuliah dapat diimplementasikan pada permainan tradisional seperti congklak dan bisa juga membuat motif batik geometri,” ujarnya.

Mata kuliah etnomatematika bertujuan memperkaya wawasan mahasiswa dalam mengintegrasikan budaya dan adat lokal ke dalam pembelajaran matematika. Mahasiswa diajak untuk memahami berbagai cara matematika untuk kehidupan sehari-hari, khususnya yang berakar dari budaya lokal.

Menghubungkan Budaya dan Matematika untuk Pendidikan
Etnomatematika memiliki peran penting dalam dunia pendidikan karena membantu siswa memahami matematika dengan pendekatan yang sesuai dengan latar belakang budaya mereka. Selain itu, mata kuliah ini juga mengajarkan nilai-nilai kearifan lokal serta meningkatkan apresiasi siswa terhadap budaya mereka

Namun, proses mempelajari mata kuliah ini tidak terlepas dari tantangan. Mahasiswa dituntut untuk memahami konsep budaya dan adat lokal yang beragam, serta mengaitkannya dengan matematika formal. 

Tantangan ini semakin kompleks mengingat perbedaan latar belakang daerah para mahasiswa. Meski demikian, kesulitan ini menjadi peluang untuk memperluas wawasan dan melatih kreativitas mahasiswa.

Keunikan mata kuliah Etnomatematika terletak pada pendekatan lintas disiplin yang menggabungkan matematika dengan antropologi, budaya, dan adat lokal. “Mata kuliah ini mengajarkan bahwa matematika tidak hanya berada di dalam kelas, tetapi juga bisa diimplementasikan dalam kehidupan nyata melalui budaya dan tradisi masyarakat kita,” tambah ‘Abid.

Dengan adanya mata kuliah ini, PGSD FIP UNESA membuktikan komitmennya dalam mencetak pendidik yang tidak hanya kompeten dalam pengajaran, tetapi juga mampu mengintegrasikan nilai-nilai budaya lokal dalam pembelajaran, menciptakan pendidikan yang kreatif, dan relevan.

Penulis : Chantika Toti Yuliandani (PGSD), Dede Rahayu Adiningtyas (PGSD)