Mengadaptasi Nilai-nilai Barak Militer untuk Pendidikan Karakter di Era Digital

fip.unesa.ac.id, Surabaya – Pendidikan karakter menjadi salah satu aspek penting dalam membentuk pribadi yang tangguh, disiplin, dan bertanggung jawab. Di era digital yang serba cepat dan penuh distraksi ini, tantangan bagi proses pembentukan karakter semakin kompleks.  Oleh karena itu, diperlukan pendekatan inovatif yang relevan dengan kebutuhan masa kini. 

Salah satu pendekatan yang banyak diperbincangkan adalah pengadaptasian nilai-nilai dari barak militer ala Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi ke dalam konteks pendidikan karakter. Barak militer dikenal sebagai lingkungan yang menanamkan nilai kedisiplinan, kepemimpinan, solidaritas, dan kerja sama secara intensif dan sistematis. Sistem pembelajaran di barak militer menuntut peserta untuk taat aturan, berkomitmen pada tugas, dan mengembangkan mental yang kuat menghadapi berbagai tekanan. 

Nilai-nilai tersebut sejatinya dapat menjadi pijakan yang efektif dalam pendidikan karakter, khususnya dalam menghadapi tantangan era digital yang kerap menguji ketahanan mental dan integritas individu.

Mengadaptasi nilai-nilai barak militer ke dalam pendidikan karakter tidak berarti menerapkan sistem militer secara kaku. Melainkan, upaya tersebut harus dilakukan secara selektif dan kontekstual dengan kebutuhan lingkungan pendidikan modern. 

Misalnya, kedisiplinan yang diterjemahkan dalam manajemen waktu belajar dan penggunaan teknologi secara bijak, kepemimpinan yang diaplikasikan dalam kerja kelompok dan proyek kolaboratif, serta solidaritas dan kerja sama yang dikembangkan melalui kegiatan sosial dan komunitas belajar.

Era digital membawa kemudahan akses informasi, komunikasi, dan pembelajaran yang tidak terbatas ruang dan waktu. Namun, hal ini juga membawa risiko terhadap penurunan kualitas interaksi sosial, peningkatan perilaku individualistis, dan lemahnya kontrol diri. 

Oleh karena itu, nilai-nilai kedisiplinan dan tanggung jawab ala barak militer menjadi sangat relevan untuk mengarahkan mahasiswa dan pelajar agar mampu mengelola penggunaan teknologi dengan bijak, menjaga integritas, serta membangun mental tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan digital seperti hoaks, cyberbullying, dan ketergantungan gadget.

Selain itu, proses pembelajaran karakter yang meniru sistem barak militer juga dapat meningkatkan rasa kebersamaan dan solidaritas. Ketika peserta didik diajak untuk menghadapi tantangan bersama-sama, seperti dalam simulasi atau pelatihan yang mengedepankan kerja tim, nilai gotong royong dan empati dapat tumbuh lebih kuat.

Penting pula bagi pendidik untuk mengembangkan metode pembelajaran yang kreatif dan adaptif. Menggabungkan nilai-nilai barak militer dengan teknologi digital, misalnya melalui gamifikasi, simulasi virtual, dan aplikasi interaktif, dapat membuat pendidikan karakter lebih menarik dan efektif bagi generasi digital native.

Secara keseluruhan, pengadaptasian nilai-nilai barak militer dalam pendidikan karakter di era digital merupakan upaya strategis untuk membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kuat secara mental dan moral.

Penulis: Dede Rahayu Adiningtyas (PGSD)

Dokumentasi: Kompas.com