fip.unesa.ac.id, SURABAYA—Program Studi S3 Pendidikan Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Surabaya (UNESA) sukses menggelar Seminar Nasional dan Workshop Forum on Understanding and Developing Advanced Innovation for Elementary Studies in Indonesia yang bertajuk “Artificial Intelligence dan Coding dalamn Pembelajaran di Pendidikan Dasar: Membangun Berpikir Komputasional dan Kreativitas Anak di Era Teknologi dalam Mendukung Astacita,” pada 21-22 Oktober 2025, secara hybrid di Ruang Sidang O1, FIP UNESA.
Kegiatan ini menghadirkan sejumlah narasumber kompeten di bidangnya, antara lain Prof. Aji Prasetya Wibawa, S.T., M.M.T. (Guru Besar Universitas Negeri Malang), Dr. Elly Matul Imah, M.Kom. (Koordinator Program Studi S1 Kecerdasan Artifisial UNESA), dan Anjang Taufan Amluzon, S.Pd., M.Pd., Gr. (Guru SD Inspiratif Kemendikdasmen 2022).
Dalam sambutannya, Prof. Dr. Mochamad Nursalim, M.Si., selaku Pimpinan FIP UNESA, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. Ia menegaskan bahwa seminar dan workshop ini sejalan dengan arah kebijakan nasional dalam pengembangan kecerdasan artifisial (AI) serta menjadi wadah strategis bagi akademisi, praktisi, dan peneliti untuk bertukar gagasan dan inovasi pembelajaran di pendidikan dasar.
“Semoga kegiatan ini membawa manfaat luas bagi peserta dan menjadi amal jariyah bagi semua pihak yang berkontribusi,” ujarnya.
Sebagai pembicara kunci, Rina Imayanti, S.Si., M.Ak. dari Kementerian Pendidikan memaparkan arah kebijakan kurikulum yang menekankan integrasi coding dan kecerdasan artifisial dalam pendidikan dasar. Kebijakan tersebut tertuang dalam Permendikbud Nomor 13, yang memperbarui regulasi sebelumnya dengan pendekatan pembelajaran berbasis internet, plugged (menggunakan perangkat), maupun unplugged (tanpa perangkat), agar dapat diterapkan secara fleksibel sesuai kondisi sekolah.
Sementara itu, Prof. Dr. Dedi Barnabas Lasveto, S.T., M.T. dan Dr. Elly Matul Imah, M.Kom. turut menyoroti pentingnya penguasaan AI dan coding untuk membangun kemampuan berpikir komputasional, kreativitas, serta pemecahan masalah di era digital. Prof. Dedi menegaskan bahwa teknologi merupakan kunci keterampilan masa depan, sedangkan Dr. Elly menambahkan bahwa pembelajaran AI di sekolah dasar perlu menanamkan literasi digital dan etika sejak dini.
“Coding tidak selalu berarti penggunaan perangkat, tetapi juga pembentukan pola pikir logis dan kritis melalui pendekatan unplugged,” jelasnya.
Melalui kegiatan ini, Program Studi S3 Pendidikan Dasar FIP UNESA menegaskan komitmennya dalam mendorong inovasi dan kolaborasi lintas sektor untuk meningkatkan kualitas pendidikan dasar di Indonesia. Forum ini menjadi ruang strategis bagi akademisi, praktisi, dan pemangku kebijakan untuk merumuskan langkah konkret menghadapi tantangan pendidikan di era kecerdasan buatan.
Penulis: Fadilah Ramadhani (MP)
Editor: Nelly Najwa (PGSD)
Dokumentasi: Fadilah Ramadhani (MP)