Melampaui Kekakuan: Pengalaman Guru SD Gresik Sukses Atasi Perilaku Disruptif Ciptakan Iklim Belajar Positif

fip.unesa.ac.id – Menciptakan Iklim Belajar Positif di sekolah dasar seringkali terhambat oleh Perilaku Disruptif siswa, terutama perilaku motorik seperti hiperaktivitas, bergerak tanpa izin, atau mengganggu teman. Tantangan ini menjadi fokus utama dalam sebuah proposal tesis yang meneliti pengalaman guru di UPT SDN 339 Gresik. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya pengelolaan kelas yang efektif sebagai elemen kunci agar proses belajar mengajar dapat berjalan kondusif, sehingga mampu menunjang perkembangan dan prestasi akademik siswa secara optimal.

Menggali Makna Mendalam di Balik Tindakan Guru

Penelitian ini memilih pendekatan fenomenologi kualitatif untuk menggali pengalaman mendalam dan pemaknaan yang diberikan guru terhadap praktik mereka dalam mengatasi perilaku motorik disruptif. Fokusnya tidak hanya pada apa yang dilakukan guru, tetapi juga bagaimana persepsi dan pengalaman tersebut membentuk strategi yang digunakan. Tesis ini bertujuan untuk memahami secara holistik bagaimana guru mengelola tantangan ini, termasuk pemahaman mereka tentang pengelolaan kelas, strategi yang diterapkan, dan pengaruhnya terhadap lingkungan belajar siswa.

Strategi Proaktif: Kunci Mengubah Perilaku di Kelas

Salah satu inti dari pengalaman guru yang berhasil adalah penggunaan strategi proaktif. Data awal menunjukkan guru-guru menerapkan berbagai taktik, mulai dari membuat kesepakatan kelas yang jelas dan konsisten, hingga menggunakan sinyal non-verbal untuk mengarahkan siswa tanpa mengganggu alur pelajaran. Guru juga sering menggunakan metode penempatan tempat duduk strategis untuk meminimalkan gangguan dan pengelolaan kelas yang proaktif untuk mencegah masalah sebelum terjadi. Strategi ini menegaskan bahwa penanganan perilaku disruptif yang efektif dimulai dari pencegahan dan pemahaman, bukan sekadar penindakan.

Dukungan dan Kolaborasi: Jaring Pengaman Profesional Guru

Pengalaman guru juga menyoroti pentingnya dukungan dari lingkungan sekolah. Guru kelas secara rutin berbagi pengalaman dan tantangan dengan rekan sejawat, serta melibatkan konselor sekolah ketika diperlukan untuk penanganan siswa. Selain itu, komitmen guru untuk terus mengikuti program pengembangan profesional terkait manajemen perilaku menunjukkan adanya refleksi dan evaluasi diri yang berkelanjutan dalam praktik mengajar. Kolaborasi dan dukungan ini menjadi jaring pengaman bagi guru untuk terus meningkatkan fleksibilitas dan efektivitas pendekatan mereka di kelas.

Penciptaan Iklim Belajar Positif: Lebih dari Sekadar Diam

Mengatasi perilaku disruptif memiliki tujuan yang lebih besar daripada sekadar membuat siswa diam, yaitu menciptakan Iklim Belajar Positif. Guru yang mampu mengelola perilaku secara efektif akan menghasilkan kelas dengan interaksi sosial yang sehat, dukungan emosional yang kuat, serta penerimaan dan penghargaan terhadap setiap siswa. Melalui pengalaman ini, guru menemukan makna mendalam bahwa pengelolaan kelas adalah kunci untuk memastikan siswa merasa aman, dihargai, dan termotivasi untuk belajar, yang berujung pada peningkatan kualitas pembelajaran.

Kontribusi Ilmiah dan Praktis untuk Pendidikan Dasar

Penelitian tesis ini diharapkan memberikan kontribusi signifikan, baik secara teoretis maupun praktis, terhadap pengembangan ilmu pendidikan dasar. Secara teoretis, studi ini akan memperkaya khazanah keilmuan mengenai makna fenomenologis dari pengelolaan kelas dan perilaku disruptif. Secara praktis, hasil penelitian ini akan menjadi panduan berharga bagi guru-guru di tingkat SD lainnya untuk mengidentifikasi dan mereplikasi strategi yang terbukti efektif dalam mengatasi perilaku motorik disruptif dan menciptakan Iklim Belajar Positif yang berkelanjutan.

Peneliti : Ida Sanjaya