fip.unesa.ac.id, SURABAYA- Salah satu mahasiswa Program studi Pendidikan Luar Biasa (PLB) Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya (FIP UNESA) ikut berpartisipasi dalam ajang Pekan Paralimpik Nasional XVII Solo 2024 yang diselenggarakan dari tanggal 6 sampai 13 Oktober 2024 di Hotel Lorin, Kota Solo.
Pembukaan ajang Pekan Paralimpiade Nasional diselenggarakan (PEPARNAS) di Stadion Manahan, Solo pada 6 Oktober 2024. PEPARNAS adalah ajang olahraga multicabang nasional yang diikuti oleh atlet disabilitas. PEPARNAS diselenggarakan setiap empat tahun sekali, setelah Pekan Olahraga Nasional (PON). Pembagian kelas dan teknis pertandingan pada ajang Peparnas adalah dengan mengelompokkan atlet berdasarkan kondisi fisiknya. Cabor yang dipertandingkan pada PEPARNAS 2024 diantaranya terdapat para bulutangkis, para catur, para renang, voli duduk, anggar kursi roda, para tenis meja, para panahan, judo tunanetra, para menembak, para angkat berat, para atletik, para balap sepeda, boccia, para taekwondo, tenpin bowling, sepak bola CP, goalball, tenis kursi roda, basket kursi roda, dan para e-sport.
Rivaldo Ardistyo, mahasiswa Prodi PLB FIP UNESA mengikuti beberapa kategori cabang lomba di bidang catur untuk tunanetra, baik dalam kategori catur beregu maupun kategori catur perorangan. Dari beberapa cabang lomba yang diikuti, ia dan teman-temannya berhasil meraih juara di tiga kategori catur, yaitu medali emas dalam kategori beregu catur cepat, medali perak kategori perorangan catur cepat, dan medali perunggu kategori beregu catur klasik.
Selama ajang perlombaan berlangsung, Rivaldo dan atlet disabilitas lainnya mendapatkan pendampingan oleh organisasi olahraga disabilitas atau yang kerap dikenal dengan National Paralympic Committee of Indonesia (NPCI). Pembinaan ini diharapkan dapat mencari bibit-bibit unggul sebagai pelapis atlet yang sudah di tingkat elite yang nantinya menyongsong Paralimpiade 2028 di Los Angeles.
Melalui kegiatan wawancara yang dilakukan, Rivaldo menyampaikan kesan selama mengikuti kegiatan Peparnas XVII 2024 “Tentu saja saya merasa senang dapat berjumpa dengan sesama teman disabilitas dari berbagai provinsi yang ada di Indonesia dan juga suasana yang mendukung dari tempat diselenggarakannya kegiatan ini membuat perlombaan menjadi terasa menyenangkan. Namun, saya juga merasakan kesedihan disaat mengalami kekalahan,” jelasnya.
Setelah mengikuti ajang ini, ia berharap bisa masuk pelatihan nasional (pelatnas) catur untuk penyandang tunanetra. Ia juga berharap setelah bergabung dalam pelatnas ia dapat membawa nama Indonesia di kancah Internasional. Ia juga menyampaikan motivasi kepada teman-teman “Jika ada keinginan untuk belajar pasti bisa meraih prestasi seperti dirinya asalkan dapat meyakini bahwa apa yang kita tekuni akan membuahkan hasil,” ungkapnya.
Penulis: Rendy Maulana Yakin (TP), Cindy Aulia Gultom (PLB), Tita Rahmawati (PLB)