fip.unesa.ac.id – Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Davao City menghadapi tantangan signifikan dalam menyediakan pendidikan dasar yang layak bagi anak-anak keturunan Indonesia di pedalaman Mindanao, Filipina, khususnya melalui Kursus Pengetahuan Dasar Indonesia (KPDI). Masalah utama yang teridentifikasi adalah belum tersedianya bahan ajar BIPA yang sesuai dengan kebutuhan spesifik pemelajar (BIPA Level 1) yang lahir dan besar di Filipina, menyebabkan rendahnya keterampilan membaca pemahaman dan wawasan kebangsaan. Menanggapi kesenjangan ini, sebuah penelitian tesis telah berhasil mengembangkan produk inovatif bernama “MAGANDA” (Mari Gunakan Bahasa Indonesia), yaitu buku ajar BIPA berbasis Dimensi Profil Lulusan (DPL).
Pengembangan Produk MAGANDA: Memadukan Bahasa dan Karakter Bangsa
Pengembangan bahan ajar MAGANDA menggunakan model Research and Development (R&D) 4D (Define, Design, Develop, Disseminate). Melalui analisis mendalam, materi ajar disusun secara kontekstual, memadukan kurikulum BIPA Level 1 dan Bahasa Indonesia kelas 1 SD dengan pengajaran nilai-nilai Dimensi Profil Lulusan (DPL), seperti keimanan, kewargaan, komunikasi, dan kemandirian. DPL berfungsi sebagai panduan utama untuk menanamkan karakter dan memperkuat identitas kebangsaan anak-anak keturunan Indonesia. Pendekatan bahan ajar BIPA ini menggunakan cerita bergambar yang menarik agar mudah dipahami secara mandiri.
Teruji Valid dan Praktis: Skor Kualitas Mencapai Kategori Tertinggi
Hasil pengujian membuktikan bahwa produk MAGANDA sangat valid dan praktis untuk digunakan. Rata-rata skor uji kevalidan keseluruhan aspek (isi, penyajian, bahasa, dan kegrafikan) mencapai 90,75% (kategori sangat valid). Secara rinci, aspek kegrafikan mendapat skor tertinggi 94%. Uji kepraktisan di skala besar juga menunjukkan respons yang sangat positif: 87,5% dari guru pamong KPDI (sangat praktis) dan 79,25% dari peserta didik (praktis). Konsistensi skor ini menegaskan bahwa bahan ajar BIPA MAGANDA telah memenuhi standar kualitas akademik dan pedagogis.
Keefektifan Signifikan: Keterampilan Membaca Meroket hingga 85,5
Aspek keefektifan diuji melalui metode pretest dan posttest pada kelompok besar. Rata-rata nilai peserta didik KPDI melonjak dari 47,5 (pretest) menjadi 85,5 (posttest) setelah menggunakan bahan ajar MAGANDA. Peningkatan ini dikonfirmasi dengan nilai N-Gain sebesar 0,73 (kategori tinggi) , yang menurut teori Slavin, menunjukkan efektivitas pembelajaran yang sangat baik. Respons guru terhadap keefektifan juga mencapai 90% (sangat efektif). Peningkatan signifikan pada keterampilan membaca pemahaman ini membuktikan bahwa bahan ajar MAGANDA efektif untuk membantu peserta didik mencapai pemahaman literal isi teks.
Kontribusi Diplomatik dan Strategis untuk Komunitas Diaspora
Pengembangan bahan ajar MAGANDA ini merupakan langkah strategis yang melampaui ranah akademik. Produk ini telah didaftarkan hak cipta (HKI) dan ISBN, serta disebarluaskan melalui KJRI Davao City. Bahan ajar ini secara langsung mendukung diplomasi sosial-budaya Indonesia, memperkuat kesadaran kebangsaan komunitas WNI keturunan di Mindanao, dan mempermudah transisi peserta KPDI ke Sekolah Indonesia Davao (SID). Dengan pendekatan yang relevan secara budaya, MAGANDA tidak hanya mengajarkan bahasa, tetapi juga menanamkan identitas keindonesiaan di luar negeri.
Kesimpulan dan Implikasi: Fondasi Literasi dan Karakter Bangsa
Kesimpulannya, bahan ajar BIPA berbasis Dimensi Profil Lulusan ini terbukti sangat valid, praktis, dan efektif, menjadikannya sumber alternatif yang layak untuk meningkatkan keterampilan membaca pemahaman peserta KPDI di Mindanao. Implikasi teoritisnya adalah penguatan konsep bahwa pembelajaran bahasa dapat digunakan sebagai sarana pendidikan karakter dan kebangsaan. Secara praktis, MAGANDA menjadi panduan pengajaran terstruktur bagi pamong KPDI dan referensi tambahan bagi SID, memastikan bahwa anak-anak keturunan Indonesia di Filipina memiliki fondasi literasi dan karakter yang kuat, sejalan dengan tujuan Quality Education (SDG4).
Peneliti : Yunia Tiara Riski