Langkah Kecil Menuju Puncak Juara, Kiat Dosen FIP UNESA Dampingi Mahasiswa Berprestasi

fip.unesa.ac.id, SURABAYA—Di balik kesuksesan mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Surabaya (UNESA) dalam berbagai kompetisi akademik, terdapat peran aktif dosen pembimbing yang konsisten mendampingi sejak awal. Salah satunya adalah Aditya Chandra Setiawan, S.Pd., M.Pd., yang telah menjadi pembimbing lomba sejak 2020.

Dalam wawancara bersama tim Podcast YouTube FIP UNESA, Aditya mengungkapkan bahwa keberhasilan dalam kompetisi tidak hanya ditentukan oleh ide yang brilian, tetapi juga oleh kedisiplinan teknis. Ia menegaskan bahwa banyak karya yang sebenarnya bagus justru gagal karena kesalahan sederhana dalam format, font, hingga margin.

“Disiplin itu bukan cuma soal waktu, tapi juga soal ketaatan terhadap aturan detail,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pembimbingan tidak hanya fokus pada aspek teknis, tetapi juga pada pengelolaan motivasi dan kondisi psikologis mahasiswa. Menurutnya, semangat dan suasana hati yang stabil merupakan kunci agar mahasiswa tetap fokus dan produktif.

“Mood itu bahan bakar utama. Mahasiswa yang semangatnya terjaga akan lebih tahan terhadap tekanan dan kegagalan,” jelasnya.

Selain itu, ia juga mendorong pentingnya kolaborasi lintas program studi. Kombinasi keahlian dari berbagai jurusan dinilai mampu menghasilkan karya yang lebih inovatif dan kompetitif.

“Ketika mahasiswa dari jurusan yang berbeda bersatu, perspektif mereka saling melengkapi. Hasilnya bisa jauh lebih kuat daripada kerja individu,” katanya.

Aditya juga menekankan pentingnya riset mendalam terhadap jenis lomba yang diikuti. Mahasiswa perlu memahami karakteristik masing-masing kompetisi agar ide yang dibawa sesuai dengan konteks dan tujuan lomba.

“Jangan sampai ide cemerlang malah salah tempat karena kurang riset,” tambahnya.

Ia menilai bahwa kegagalan bukan akhir dari proses, melainkan bagian dari pembelajaran. Mahasiswa diminta untuk tidak takut salah, melainkan menjadikan kesalahan sebagai alat untuk memperbaiki diri.

“Yang penting, konsisten memperbaiki diri dan jangan berhenti mencoba,” tegasnya.

Dalam proses pembimbingan, ia juga mengandalkan peran alumni dan jejaring eksternal sebagai sumber inspirasi sekaligus peluang kolaborasi. Menurutnya, alumni yang telah berkiprah di dunia kerja atau riset dapat menjadi mentor bagi mahasiswa yang sedang berproses.

Sebagai penutup, ia mengajak mahasiswa untuk membangun pola pikir yang proaktif dan berani mengambil langkah pertama.

“Banyak mahasiswa hebat gagal bukan karena kurang mampu, tapi karena terlalu lama berpikir dan takut mencoba. Keberanian untuk memulai itu langkah pertama menuju prestasi,” pungkasnya.

Melalui pendekatan yang menyeluruh—mulai dari aspek teknis, motivasi, kolaborasi hingga pemanfaatan jejaring—Aditya Chandra Setiawan membuktikan bahwa keberhasilan dalam dunia akademik adalah hasil dari proses panjang yang dilandasi konsistensi, ketekunan, dan kemauan untuk terus berkembang.

Penulis: Zahira Auliya Soekandar (PGSD)

Dokumentasi: Podcast YouTube FIP UNESA “Tempat Berlabuh Mahasiswa hingga Juara”