Masjid At-Tarbiyah Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Surabaya kembali menjadi pusat kegiatan spiritual dan intelektual melalui Kajian Keislaman Darmawanita yang digelar pada Jumat, 15 November 2025. Kegiatan ini mengangkat tema “Menjadi Pasangan Harmonis dalam Perspektif Neurosains” yang dihadiri oleh anggota Darmawanita, dosen, tenaga kependidikan, serta mahasiswa FIP UNESA. Kehadiran peserta yang antusias menunjukkan tingginya minat terhadap pembahasan yang mengaitkan ilmu pengetahuan modern dengan nilai-nilai Islami.
Narasumber utama dalam kajian ini adalah Dr. Ruqoyyah Fitri, S.Ag., M.Pd., akademisi sekaligus pakar pendidikan Islam yang dikenal aktif dalam kajian keilmuan dan dakwah keperempuanan. Dalam paparannya, beliau menjelaskan bagaimana ilmu neurosains dapat membantu memahami perilaku dan emosi pasangan dalam kehidupan rumah tangga. Otak, menurutnya, memiliki sistem yang kompleks dalam mengatur rasa kasih sayang, empati, serta kemampuan untuk mengendalikan diri dalam menghadapi konflik.
Dr. Ruqoyyah menekankan bahwa membangun rumah tangga harmonis tidak hanya bergantung pada kemampuan komunikasi atau materi, tetapi juga pada keseimbangan fungsi otak yang terlatih melalui kebiasaan positif, seperti salat berjemaah, berdzikir, dan saling mendoakan. Ia menjelaskan bahwa aktivitas spiritual mampu menstimulasi bagian otak yang berperan dalam ketenangan, meningkatkan hormon oksitosin, serta memperkuat ikatan emosional antara pasangan. Dengan demikian, ajaran Islam dan sains modern saling melengkapi dalam membentuk keluarga sakinah mawaddah warahmah.
Selain materi utama, sesi tanya jawab berlangsung hangat dengan berbagai pertanyaan dari peserta seputar cara mengelola emosi dan meningkatkan keharmonisan di rumah. Dr. Ruqoyyah memberikan contoh praktis seperti teknik jeda emosi (emotional pause) dan komunikasi berbasis empati yang dapat diterapkan dalam menghadapi perbedaan pendapat dengan pasangan. Ia menambahkan bahwa pemahaman terhadap mekanisme otak dapat membantu seseorang lebih bijak dalam merespons situasi emosional.
Ketua Darmawanita FIP UNESA menyampaikan apresiasi kepada narasumber atas pemaparannya yang inspiratif serta kepada seluruh panitia yang telah menyukseskan kegiatan ini. Menurutnya, kajian bertema neurosains ini menghadirkan warna baru dalam program keagamaan karena berhasil menggabungkan ilmu pengetahuan kontemporer dengan prinsip-prinsip Islam yang mendalam. Kegiatan semacam ini diharapkan dapat terus dilakukan secara rutin sebagai wadah peningkatan pengetahuan dan pembinaan karakter keluarga warga FIP UNESA.
Melalui kegiatan ini, Darmawanita FIP UNESA menegaskan komitmennya untuk memperkuat nilai-nilai keislaman sekaligus mendukung kesejahteraan psikologis dan spiritual seluruh sivitas akademika. Kajian ini tidak hanya memperkaya wawasan tentang hubungan manusia dengan Tuhan, tetapi juga tentang hubungan antar-manusia sebagai suami-istri yang saling menghargai. Dengan memahami peran otak dan syaraf dalam perspektif Islam, setiap pasangan diharapkan mampu menumbuhkan rasa saling percaya, empati, dan cinta yang berkesinambungan.