fip.unesa.ac.id, SURABAYA-sebagai memperingati bulan Pendidikan, prodi Pendidikan Guru Anak Usia Dini (PGPAUD) Fakultas ilmu pendidikan (FIP) menyelenggarakan seminar nasional di ruang auditorium O5 lantai 3 FIP UNESA pada Senin, 06 Mei 2024.
Acara yang diawali dengan penampilan tari Srikandi, komunitas tari PGPAUD FIP UNESA dan dilanjutkan dengan sambutan oleh koorditator prodi PGPAUD UNESA, Kartika Rinakit Adhe, S,Pd., M,Pd. Serta sambutan sekaligus pembukaan oleh Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan, Prof. Dr. Mochamad Nursalim, M.Si., “saudara semua setelah lulus bisa mendirikan, bisa berusaha membuat dan sebagainya terkait dengan Lembaga ke-PAUD an yang bertaraf seperti montestory,” tuturnya.
Dengan mengangkat tema “Bergerak Bersama Menuju Pendidikan Anak Usia Dini Berkualitas” PGPAUD FIP UNESA mengundang beberapa pemateri yang sangat berkompeten di bidan ini yaitu Rosalynn Tamara, S.Sn., Dr. Nia Nurhasanah, S.Si, M.Pd serta Dr. Sri Setyowati, M.Pd.
Kegiatan ini dimeriahkan bersama para pemateri yang berkompeten di bidangnya masing-masing dan para peserta yang sangat antusias. Penyampaian materi yang terkesan santai namun tetap serius membuat acara ini berjalan dengan sangat interaktif dan kondusif. Tidak hanya sekedar menyampaikan materi, tetapi juga memberikan banyak wawasan baru mulai dari kebijakan pemerintah terhadap pendidikan Indonesia sampai penerapannya. Dr. Nia Nurhasanah, S.Si, M.Pd menyampaiakan kebijakan Kemendikbudristek salah satunya, terkait program Gerakan Sekolah Sehat. “Ada 3 yang menjadi titik fokus dari program Gerakan Sekolah Sehat diantaranya, sehat bergizi, sehat fisik, dan sehat imunisasi yang tujuannya untuk meningkatkan status dari peserda didik kita,” jelas Nurhasanah.
Berdasarkan pemaparan materi dari Rosalynn Tamara, S.Sn., menyebutkan bahwasannya tidak semua belajar mengenai memegang buku maupun pensil, belajar tidak harus duduk manis bahkan melangkah pun anak sudah termasuk belajar, berbicara dengan teman juga termasuk belajar. Sesuai tema yang telah diusung Rosalynn Tamara, S.Sn., menyampaikan bahwasannya terdapat perbedaan antara model belajar anak sekolah Dasar (SD) dengan anak TK, yang mana anak SD belajar hal yang lebih kompleks, belajar budaya yang banyak perbedaan, tetapi di TK anak belajar membangun dirinya atas semua Informasi yang diberikan lingkungan. Hal ini selaras denga napa yang dibahas oleh Dr. Sri Setyowati, M.Pd. penting nya pendidikan multikultural, beliau meyampaikan bahwa pendidikan multikultural memperluas wawasan dan pemahaman anak tentang dunia di sekitarnya serta dapat membangun fondasi yang kuat untuk inklusi social di masyarakat.
Tidak hanya itu, Rosalynn Tamara, S.Sn., juga memaparkan bahwasannya peran dari seorang guru PAUD dalam menghadapi era saat ini sangat krusial karena peran guru PAUD akan menentukan generasi emas di tahun 2045, dan dari seorang guru PAUD akan ada yang bisa membangun dirinya dengan penuh keyakinan dan bisa melakukan kemandiriannya dan memiliki wawasan yang luas. “harapan kedepan untuk PAUD sendiri adanya keterbukaan dari masyarakat untuk menerima anak sebagai bagian dari masyarakat, tidak dilupakan dan juga memahami bahwa pendidikan adalah pertolongan untuk kehidupan, bukan dari TK naik Ke SD, SD naik ke SMP, SMP naik ke SMA , itu namanya bagaimana anak naik jenjang, tetapi pendidikan harus menjadi jawaban atas permasalahan sosial yang terjadi tahun ini, bukan di masa lampau, tapi kita harus punya suatu visi dan misi bersama-sama bagaimana pendidikan ini bisa menjadi solusi bagi kemajuan manusia dimanapun ia berada” tegas Rosalynn Tamara, S.Sn.
Penulis : Lina (PLB), Annisa (PGSD)
Dokumentasi: Reynaldo (PGSD)