fip.unesa.ac.id, Surabaya 26 Agustus 2023 – Dalam merubah paradigma pendidikan, dibutuhkan pembaharuan-pembaharuan untuk mendapatkan best practice. Pembaharuan itu diwujudkan oleh Fakultas Ilmu Pendidikan melalui International Conference on Education Innovation 2023 dengan tema “Elevating Education and Teaching Systems to Empower the Excellent Civilization” di lantai 11, Gedung Rektorat UNESA pada 26 Agustus 2023 lalu.
Konferensi ini menghadirkan pembicara dari berbagai negara dari yakni Dr. Ronald Macanip Quileste dari Filipina, Prof. Luzile Mae Satur dari Jerman, Saptandri Widiyanto, SH.,DESS.,DESM, Prof. Dr. Mochamad Nurslim, M.Si dari FIP UNESA, Prof. Joseph Calvin Gagnon, Ph.D dari Finlandia, Prof. Muhammad Kamarul Kabilan, Ph.D dari Malaysia, Dr. Sahib Khatoon dari Pakistan.
Masing-masing pembicara mengangkat isu yang berbeda. Prof. Joseph Calvin Gagnon, Ph.D. dari University of Helsinki, Finlandia membahas permasalahan perilaku pada siswa yang terjadi di Finlandia dan Indonesia. Ia memaparkan analisis masalah pada pendidikan inklusif serta solusi yang dapat diimplementasikan.
Prof.Dr. Muhammad Kamarul Kabilan dari Universiti Sains, Malaysia membahas adanya Pandemi Covid-19 menghambat jalannya pembelajaran karena dilaksanakan secara online. Bagaimana penggunaan media sosial yang baik dapat mendukung dan menjadi solusi pembelajaran jarak jauh.
Mr. Ronald M. Quileste, Ph.D. dari Xavier University, Ohio. Membahas mengenai penggunaan teknologi demi efektivitas pembelajaran. Penggunaan Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR), Adaptive Learning (AL), Artificial Intelligence (AI), 5GTE, WT, Internet of Things adalah contoh dari beberapa teknologi yang dapat diimplementasikan dalam pembelajaran di kelas.
Frau Dr. Luzile Satur dari Universität zu Köln membahas tentang Aspirasi Transformatif Proses di tempat umum.
Dari FIP UNESA Prof. Dr. Mochamad Nurslim, M.Si mengangkat tema tentang cara mengajar guru yang tradisional. Menurutnya, masih banyak guru yang menggunakan cara mengajar yang tidak relevan dengan era sekarang. Dari pengajaran guru yang tradisonal, berdampak pada suasana pembelajaran yang membosankan.
Untuk mengatasi permasalahan itu, Prof. Nursalim begitu ia disapa, memberikan solusi dengan manajemen classroom dengan pendekatan BYOD. Bring Your Own Device (BYOD) merupakan pendekatan yang dilakukan dengan cara mengizinkan peserta didik untuk membawa handphone dengan tujuan memberikan kebebesan dalam mengakses konten.
Terakhir, Ketua Pelaksana Konferensi Internasional ini, Dr. Ima Widiyanah, M. Pd., semua civitas yang ada di FIP menyambut gembira acara ini. Saat ini sudah terkumpul lebih dari 100 data artikel yang nantinya akan di publikasikan. Berpartisipasi aktif baik menulis maupun sebagai peserta baik daring maupun luring. Melalui konferensi ini civitas juga dapat meningkatkan kompetensi, terutama kompetensi berbahasa asing serta konferensi fokus menjalin konferensi dengan pihak lain. Untuk ke depan ada banyak lagi perguruan perguruan tinggi lain yang berkolaborasi dengan FIP terutama perguruan tinggi dengan ranking dunia 1-100 karena akan menaikkan ranking UNESA di kancah dunia.
Penulis : Nelly/Alfina/Lala/Martha