Hibatun Wafiroh, Selaku Sekjen IGI Sukses Raih Gelar Doktor dengan Disertasi Tentang Project Based Flipped Classroom

fip.unesa.ac.id SURABAYA – Sekjen IGI (Ikatan Guru Indonesia), Dr. Hibatun Wafiroh, S.Pd.Si., M.Pd., berhasil meraih gelar doktor di Program Studi S3 Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya (FIP UNESA) setelah melakukan ujian terbuka promosi doktor pada Kamis, 30 Januari 2025 yang bertempat di Ruang Sidang lantai 2 gedung O1 FIP UNESA.

Ujian terbuka ini dihadiri jajaran dewan penguji secara hybrid yang terdiri dari Prof. Dr. Mochamad Nursalim, M.Si. (Ketua Penguji), Prof. Dr. Mustaji, M.Pd. (Promotor), Prof. Fajar Arianto, M.Pd. (Kopromotor), Prof. Dr. Andi Kristanto, M.Pd. (Anggota Penguji), Dr. Andi Mariono, M.Pd. (Anggota Penguji), Dr. Utari Dewi, M.Pd. (Anggota Penguji), serta Prof. Dr. Punaji Setyosari, M.Ed. (Anggota Penguji).

Dalam disertasinya, Dr. Hibatun Wafiroh, S.Pd.Si., M.Pd., mengangkat judul “Pengaruh Project-Based Flipped Classroom dan Self-Regulated Learning Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Pemecahan Masalah pada Mata Pelajaran IPA bagi Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Kedungpring Lamongan” yang berhasil memperoleh temuan bahwa terdapat pengaruh signifikan Project-Based Flipped Classroom dan Self-Regulated Learning terhadap kemampuan berpikir kritis dan bagaimana siswa memecahkan masalah di kelas.

Wakil Bupati Gresik periode 2021-2024, Dr. Hj. Aminatun Habibah, M.Pd. juga memberikan apresiasi terhadap upaya yang dilakukan oleh Dr. Hibatun Wafiroh, S.Pd.Si., M.Pd. “Kami sangat mendukung penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Metode pembelajaran yang inovatif seperti ini dapat membantu siswa untuk lebih siap menghadapi tantangan di masa depan,” katanya.

Dalam presentasinya, Dr. Hibatun Wafiroh, S.Pd.Si., M.Pd. menjelaskan bahwa penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas dua metode pembelajaran inovatif dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah siswa dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). “Metode Project Based Flipped Classroom memungkinkan siswa untuk belajar secara mandiri dan menerapkan pengetahuan yang diperoleh dalam proyek nyata di kelas. Sementara itu, Self-Regulated Learning mendorong siswa untuk mengatur proses belajarnya sendiri,” ungkapnya.

Berdasarkan data yang diperoleh, Project-Based Flipped Classroom dan Self-Regulated Learning memiliki pengaruh besar terhadap kemampuan siswa. Siswa dengan kemampuan Self-Regulation yang tinggi cenderung menunjukkan hasil belajar yang lebih baik. Project-Based Flipped Classroom yang berfokus pada Self-Regulated Learning  relevan dalam meningkatkan berpikir kritis siswa melalui diskusi, identifikasi masalah, dan pencarian solusi.

Terdapat pula berbagai tantangan yang ia hadapi semasa melakukan penelitian, seperti akses menuju sekolah yang sulit. “Sekolah kami berada jauh dari perkotaan, sehingga siswa juga keterbatasan dalam penggunaan teknologi terutama dalam penggunaan aplikasi Classroom. Namun, kami terus mengupayakan pembelajaran dengan website yang dibuat pihak sekolah,” tuturnya.

Ujian terbuka ini tidak hanya menjadi ajang untuk mempresentasikan hasil penelitian, tetapi juga sebagai forum diskusi mengenai pentingnya inovasi dalam pendidikan. Diharapkan, hasil dari penelitian ini dapat memberikan kontribusi positif bagi pengembangan metode pembelajaran di sekolah-sekolah lain di Indonesia.

Penulis: Florencya Agatha Damasitha (MP), Reynaldo Hari Prastiyo (PGSD)