Hadirkan Dosen dari UPI, PGSD FIP UNESA Gelar Kuliah Tamu Bagikan Materi Terkait Pencegahan Bullying

fip.unesa.ac.id, SURABAYA- Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya (FIP UNESA) selenggarakan Kuliah Tamu secara hybrid pada hari Rabu, 9 Oktober 2024 dengan tema “Memanfaatkan Neuro-Linguistic Programming untuk Mengatasi Bullying di SD”. Acara yang bertempat di gedung O5 lantai 1 tersebut diisi oleh Dr. Arie Rakhmat Riyadhi,M.Pd selaku dosen PGSD FIP Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dan dihadiri oleh perwakilan mahasiswa dari kelas Internasional. Tujuan utama acara ini yaitu untuk memperluas pengetahuan mahasiswa terkait  prinsip dan peran guru bimbingan konseling di sekolah dasar, selain itu juga berguna dalam mempererat kerja sama antara PGSD FIP UNESA dengan PGSD FIP UPI.

Mahasiswa menyambut materi tersebut dengan antusias, Dr. Arie Rakhmat Riyadhi, M.Pd. menyampaikan bahwa materi tersebut sangatlah penting agar mahasiswa dapat mengatasi dan memahami konsep pola pikir anak dalam mencegah bullying. Melalui pemaparan materinya, ia menyampaikan seputar  bullying dan distorsting atau penyimpangan makna pada pola pikir seseorang. Salah satu faktor penyebab bullying ialah karakter dari individu. Karakter dapat membangun suatu kepribadian  yang menjadi ciri khas setiap individu. “Pada umumnya, pelaku bullying berawal dari posisinya sebagai korban bullying yang kemudian berkeinginan untuk menyampaikan dendamnya. Bullying tidak hanya terjadi secara fisik tetapi juga secara verbal yang mengakibatkan menurunnya kondisi psikologis atau mental korban. Bullying kerap terjadi karena penyalahgunaan kekuatan atau kekuasaan,” jelasnya.

Selanjutnya, ia mengajak mahasiswa untuk  melakukan beberapa kegiatan simulasi melalui Teori Posisi Perseptual (Perceptual position) dengan menerapkan teori tersebut. “Setelah melakukan praktik tersebut, saya harap mahasiswa dapat memahami konsep interaksi sosial pada kasus bullying yaitu asosiasi dan disosiasi dengan membayangkan apa yang pernah terjadi di masa lalu,” tuturnya. Dengan adanya konsep tersebut, mahasiswa dapat memahami serta memunculkan persepsi lain terhadap diri sendiri sehingga menimbulkan perubahan pola pikir mengenai diri sendiri. Terakhir, harapannya materi ini bisa menjadi modal dasar bagi mahasiswa khususnya calon pendidik dalam mengatasi permasalah bullying pada siswa dengan berbagai teori dan metode  yang disampaikan.

Penulis : Chantika Toti Yuliandani (PGSD), Khesya Dyanza (TP), Ria Risky Syah Puri Ayu Fadilla (PGSD)