Hadapi Ujian Tengah Semester pertama di jenjang perkuliahan, Mahasiswa FIP UNESA bagikan pengalaman dan kesan dalam pelaksanaan Ujian

fip.unesa.ac.id – Memasuki minggu ke-9 perkuliahan, Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (UNESA) telah usai melaksanakan Ujian Tengah Semester (UTS)  Semester ganjil sesuai dengan kalender akademik yang dilaksanakan pada minggu ke-8 pada tanggal 21 Oktober hingga 25 Oktober 2024,  pada kali ini kami berkesempatan bertanya terkait pelaksanaan Ujian Tengah Semester (UTS) pada mahasiswa baru Universitas Negeri Surabaya (UNESA) Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP). Menggali pengalaman mereka dan kesan mereka dalam menghadapi Ujian Tengah Semester (UTS) pertama di jenjang perguruan tinggi. 

Pada tiap jenjang pendidikan terdapat kegiatan ujian yang dilaksanakan setiap 3 bulan sekali dalam 1 semester (6 bulan) yang bertujuan untuk menguji kemampuan para peserta didik, Siswa maupun Mahasiswa dalam menguji kemampuan akademiknya, hal ini juga bertujuan untuk mengevaluasi kemampuan peserta didik dalam memperdalam pengetahuan mereka usai penilaian akademiknya. Tentunya terdapat perbedaan pada tiap jenjang yang mereka tempuh dalam pendidikan, serta tiap ujiannya memiliki karakteristiknya masing-masing, terutama pada perkuliahan yang memiliki sistem berbeda dalam menempuh Ujian Tengah Semester (UTS)-nya.

Bagi Mahasiswa baru yang menjalani 1 semester awalnya, tentunya mengalami perubahan drastis yang tidak mereka dapatkan ketika dibangku Sekolah Menengah Atas (SMA), oleh karena itu kami berkesempatan untuk melakukan sesi wawancara dengan beberapa Mahasiswa baru Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) untuk memberikan kesan, pengalaman, dan tantangan mereka dalam menghadapi Ujian Tengah Semester (UTS) pertama di jenjang perkuliahan. 

Menghadapi ujian tengah semester (UTS) adalah pengalaman penuh tantangan bagi mahasiswa baru di perguruan tinggi. Berbeda dengan masa SMA yang diwarnai pengawasan ketat, perkuliahan menawarkan suasana lebih bebas dan santai. Namun, di balik kebebasan itu, proses penilaian tetap serius. Mahasiswa harus mandiri dalam merangkum dan memahami materi tanpa kisi-kisi yang jelas, serta menyadari bahwa godaan untuk mencontek dapat berdampak negatif pada diri mereka. Kesadaran akan pentingnya integritas akademik menjadi kunci agar mereka dapat bertanggung jawab atas proses belajar yang dijalani.

Kesan yang didapatkan mahasiswa saat menghadapi UTS pertama adalah kombinasi antara tantangan dan kesenangan. Momen ini menguji adrenalin mereka, menunjukkan bahwa meskipun kuliah terlihat santai, penilaian tetap serius. Kebebasan belajar memungkinkan eksplorasi tanpa batas, tetapi juga menuntut disiplin, di mana sistem “kebut semalam” sangat tidak disarankan. Haniah, mahasiswa semester satu Program Studi Bimbingan dan Konseling di UNESA, menyampaikan pesan inspiratif: “Jangan patah semangat dalam menjalani tugas dan perkuliahan. Motivasi dari diri sendiri adalah kunci utama meraih mimpi dan bermanfaat bagi sekitar.” Pesan ini diharapkan dapat memotivasi mahasiswa baru untuk tetap semangat dalam proses belajar mereka.

Penulis :  Khesya Dyanza (TP) Rifda (PG-PAUD)