fip.unesa.ac.id, SURABAYA – Warna hijau, kuning, dan merah kini menjadi pemandangan yang akrab di setiap sudut Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya (FIP UNESA). Ketiga warna ini bukan sekadar dekorasi, tetapi bagian dari sistem pemilahan sampah yang diterapkan fakultas sebagai upaya menjaga kebersihan, kesehatan, dan kelestarian lingkungan kampus.
FIP UNESA memandang pemilahan sampah sebagai langkah penting untuk menumbuhkan kesadaran warga kampus akan tanggung jawab terhadap lingkungan. Sampah organik ditempatkan di wadah berwarna hijau, sampah anorganik di wadah kuning, dan limbah berbahaya di wadah merah. Tempat sampah ini disebar di titik strategis seperti sudut gedung, koridor, halaman fakultas, hingga di dalam toilet. Penempatan di area toilet juga menjadi langkah preventif untuk mencegah penyumbatan saluran air dan menjaga kebersihan fasilitas umum.
“Pemilahan sampah ini bukan hanya soal estetika, tetapi bagian dari edukasi dan pembiasaan perilaku ramah lingkungan bagi seluruh civitas akademika,” ujar salah satu pengelola kebersihan fakultas.
Selain memudahkan warga kampus membuang sampah sesuai jenisnya, sistem ini membawa sejumlah manfaat signifikan. Pertama, mencegah pencampuran limbah yang dapat menimbulkan bau tak sedap dan menjadi sarang penyakit. Kedua, memperlancar proses daur ulang sehingga mengurangi penumpukan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Ketiga, menekan emisi karbon dengan meminimalkan pembakaran sampah yang masih dapat dimanfaatkan.
Fakultas juga memastikan pengelolaan berjalan optimal melalui pengangkutan sampah ke titik pembuangan akhir setiap hari. Dengan kombinasi fasilitas yang memadai, sosialisasi berkelanjutan, dan dukungan seluruh warga kampus, FIP UNESA berkomitmen menjadi contoh pengelolaan sampah yang bertanggung jawab di lingkungan pendidikan.
Penulis: Cindy Aulia Gultom (PLB)
Editor: Nelly (PGSD)
Dokumentasi: Dede Rahayu (PGSD)