fip.unesa.ac.id, Surabaya – Peringati Hari Kelahiran Pancasila serta penutupan rangkaian bulan pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya (FIP UNESA) selenggarakan Seminar Kebangsaan dengan mengusung tema “Gerakan Nasional Pemuda sebagai Penggerak Transformasi Digital untuk Memperkuat Komitmen Kebangsaan: Tantangan, Peluang, dan Rekonstruksi Pendidikan di Revolusi Industri 5.0” pada Sabtu, 8 Juni 2024 bertempat di Gedung Rektorat lt. 11, Lidah Wetan.
Seminar kebangsaan digelar dalam upaya memperkuat dan meningkatkan semangat kebangsaan mahasiswa dan tendik selingkung FIP maupun UNESA.
Ucapan terima kasih turut diberikan oleh ketua pelaksana bulan pendidikan, Syunu Trihantoyo, S.Pd., M.Pd., kepada Rektor dan Wakil rektor UNESA, Dekan dan Wakil dekan FIP serta seluruh panitia bulan pendidikan yang telah mempersiapkan serangkaian acara sehingga rangkaian acara bulan pendidikan berjalan dengan meriah, sukses dan bermanfaat bagi lembaga.
Acara dibuka oleh Dekan FIP Prof Dr. Moch. Nursalim, M. Si., yang diwakilkan oleh Dr. Muhammad Syaidul Haq, S. Pd., M. Pd. Melalui sambutan dekan FIP yang diwakilkan, memaparkan harapan dari acara seminar kembangsaan ini semoga dapat memberikan kontribusi positif bagi bangsa dan negara, serta meningkatkan kesadaran masyarakat penanggulangan radikalisme dan terorisme.
“Semoga materi yang disampaikan bisa menginspirasi dan menambah wawasan kebangsaan di era digital. Terlebih di era digital sekarang ini perubahan tidak bisa kita tolak, tugas kita adalah beradaptasi dengan perubahan dan belajar terbaik dari perubahan supaya menjadi pemenang,” ungkap Prof Dr. Moch. Nursalim, M. Si., dalam sesi wawancara.
Dalam kesempatan ini turut dianugerahkan gelar karya mahasiswa terbanyak selingkung FIP UNESA kepada S1 PG-PAUD sebagai juara pertama, disusul S1 MP, dan S1 PGSD menempati juara ketiga.
Masuk acara inti, pemateri pertama, Dr. Capt. Marcellus Jayawibawa, S.SiT, M.Mar., Pengamat Maritim RI Lembaga Ketahanan Nasional RI menyatakan bahwa transformasi digital ialah penentu Indonesia Emas 2024 diiringi dengan pelebaran akses pendidikan, perluasan inklusi keuangan, dan permudahan inovasi dan kewirausahaan.
Terakhir, terkait dengan bidang yang digelutinya, “Sebagai pelaut, yang kami cari diantaranya ahli IT,” ungkapnya. Hal ini berarti bahwa bidang digital sangat dibutuhkan di berbagai bidang.
Selanjutnya pemateri kedua, Defriyani Yuda Putri, S.T., M.Si., Pemerhati Implementasi Nilai-Nilai Pancasila di Dunia Pendidikan, menurutnya menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari penting dalam menyiapkan generasi muda menjadi agen transformasi digital.
“Untuk menghadapi tantangan, generasi muda perlu menguasai soft skill yang didapat dari menerapkan nilai-nilai Pancasila dan menangkap peluang dengan hard skill yang dimiliki,” pungkasnya.
Melalui materi yang disampaikan oleh Prof Dr. Moch. Nursalim, M.Si., dengan judul “Transformasi Digital untuk Memperkuat Komitmen Kebangsaan”, menyebutkan bahwasannya kita menjadi rakyat harus smart dengan berbagai perkembangan zaman, “Saudara bisa belajar dari berbagai macam ruang belajar (platform),” pungkasnya.
Tak hanya sampai sini, acara seminar kemudian dilanjut presentasi artikel oleh 45 mahasiswa selingkung FIP di Gedung 05 FIP UNESA. Ke-45 mahasiswa ini dibagi kedalam 5 breakout room yang masing-masing breakout room terdiri dari 9 mahasiswa.
Penulis: Dera (PGSD), Lina (PLB)
Dokumentasi: Ivan (BK), Mustika (BK), Ghaniya (TP), Chantika (PGSD)