FIP UNESA Kupas Peran Krusial AI dan Problem Solving dalam Pendidikan Global

fip.unesa.ac.id – SURABAYA Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Surabaya (UNESA) sukses menyelenggarakan Kuliah Tamu International Stadium Lecture yang berfokus pada pembahasan krusial mengenai pendidikan di era globalisasi. Kegiatan ini diselenggarakan secara hybrid pada hari Jumat, 3 Oktober 2025, bertempat di Gedung O1 untuk peserta luring dan melalui Zoom Meeting untuk peserta daring.


Acara dibuka secara resmi dengan sambutan dan arahan singkat dari Prof. Dr. Mochamad Nursalim, M.Si. selaku dekan FIP UNESA. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan sebuah harapan agar kegiatan kuliah tamu internasional ini dapat terus memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi seluruh peserta, serta menjadi bagian agenda rutin yang terus diadakan pada setiap program studi di lingkungan FIP UNESA.


Kuliah tamu tersebut mengusung tema “Perspektif Global tentang Pendidikan Matematika Mempersiapkan Guru dan Siswa untuk Tantangan Abad 21”. Sebagai narasumber utama, FIP UNESA menghadirkan pakar dari Malaysia, yaitu Prof. Madya. Dr. Hutkemri dari Universitas Malaya.


Sesuai dengan temanya, diskusi utama dalam kuliah tamu ini mengupas tuntas bagaimana pendidikan matematika harus bertransformasi untuk membekali guru dan siswa dalam menghadapi kompleksitas dan tantangan di abad ke-21. Pembahasan ini dianggap sangat relevan mengingat urgensi literasi dan keterampilan berpikir kritis dalam menghadapi pesatnya perkembangan teknologi dan perubahan sosial global.


Salah satu poin krusial yang ditekankan adalah tren pemakaian Artificial Intelligence (AI) secara bijak bagi seorang pendidik. Narasumber membahas bagaimana AI seharusnya diintegrasikan ke dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan efektivitas, bukan justru menggantikan peran guru.


Prof. Madya. Dr. Hutkemri menekankan bahwa peran guru akan semakin krusial dalam membimbing siswa menggunakan teknologi secara etis dan kritis. Dalam paparannya, beliau memberikan pandangan mengenai pentingnya pergeseran fokus dari sekadar kemampuan berhitung menjadi kemampuan menyelesaikan masalah (problem-solving) yang kompleks.
“Pendidikan matematika di abad ke-21 tidak lagi hanya tentang hafalan dan hitungan, melainkan tentang logika, problem solving, dan berpikir kritis,” ujar Prof. Madya. Dr. Hutkemri dalam sesi kuliah tamu.


Melalui International Stadium Lecture ini, mahasiswa dan dosen mendapatkan wawasan mendalam mengenai tren, inovasi, dan praktik terbaik dalam pendidikan matematika dari sudut pandang global. Wawasan tersebut diharapkan dapat segera diimplementasikan dalam pengembangan kurikulum dan proses pendidikan di Indonesia, khususnya dalam program studi Pendidikan Dasar di FIP UNESA, sehingga mampu mencetak pendidik profesional yang siap menghadapi tuntutan era digital.


Penulis: Dyah Ayu (TP)
Editor: Fadilla (TP)
Dokumentasi: Leli (TP)