fip.unesa.ac.id, SURABAYA – Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya (FIP UNESA) bekerja sama dengan Lembaga Pendidikan Pelatih Olahraga (LP2O) LANKOR menyelenggarakan Seminar dan Pelatihan Fisik Level 1 di Auditorium O1 Lantai 2 FIP UNESA pada Rabu–Jumat, 13–15 Agustus 2025. Kegiatan ini menjadi tahap dasar dalam kepelatihan olahraga yang wajib diikuti sebelum pelatih dapat melanjutkan ke Level 2 dan Level 3 melalui uji kompetensi.
Wakil Dekan Bidang II FIP UNESA, Prof. Dr. Andi Kristanto, S.Pd., M.Pd., menyampaikan bahwa pelatihan ini tidak hanya memperkaya wawasan peserta, tetapi juga diharapkan membawa dampak positif dalam peningkatan mutu kepelatihan olahraga di berbagai daerah. “FIP UNESA berkomitmen memfasilitasi pengembangan kompetensi pelatih agar dapat berkontribusi pada prestasi olahraga nasional,” ujarnya.
Pemateri dari LP2O LANKOR sekaligus dosen Fakultas Vokasi UNESA, Dr. Tutur Jatmiko, S.Pd., M.Kes., menegaskan bahwa pelatihan ini dirancang untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang kepelatihan fisik. “Pelatih fisik memiliki peran vital dalam mendukung performa atlet. Melalui pelatihan ini, peserta diharapkan mampu menerapkan program latihan yang tepat, aman, dan berkelanjutan,” jelasnya.
Materi pelatihan menggabungkan teori dan praktik, meliputi pemahaman konsep latihan, praktik berbagai bentuk latihan dasar dan khusus, hingga perancangan program latihan sesuai karakteristik cabang olahraga masing-masing. Kegiatan berlangsung secara indoor dan outdoor dengan metode yang disesuaikan untuk mengakomodasi latar belakang peserta yang beragam, baik dari pendidikan olahraga maupun non-olahraga, serta relevan bagi daerah dengan fasilitas terbatas.
Ke depan, FIP UNESA bersama LP2O LANKOR berencana mengembangkan pelatihan lanjutan dengan fokus pada high performance athlete dan peningkatan kapasitas pelatih sebagai pendidik. Pelatihan ini diikuti peserta dari berbagai kalangan, mulai mahasiswa dan alumni UNESA, dosen, hingga guru olahraga dari sejumlah daerah di Jawa Timur seperti Jombang, Situbondo, dan Bondowoso, serta dari luar provinsi seperti Jakarta.
Penulis: Dede Rahayu Adiningtyas (PGSD)