Film Jumbo Melejit! Animasi Buatan Indonesia Siap Go International

fip.unesa.ac.id, SURABAYA–Dunia perfilman Indonesia tengah diramaikan dengan kehadiran film animasi Jumbo yang menjadi perbincangan hangat. Tak hanya menawarkan jalan cerita yang menarik, Jumbo juga menuai perhatian karena melibatkan hampir 200 orang dalam proses produksinya–mulai dari animator, pengisi suara, sutradara, hingga tim produksi lainnya. 

Sejak tayang perdana pada 31 Maret 2025, Jumbo berhasil mencetak sejarah baru di industri animasi Tanah Air. Dalam 11 hari penayangannya, film ini telah ditonton lebih dari 2 juta penonton, menjadikannya film animasi Indonesia dengan jumlah penonton terbanyak sepanjang masa. Rekor ini melampaui pencapaian Si Juki The Movie: Panitia Hari Akhir yang sebelumnya meraih 642.312 penonton. 

Menariknya, Jumbo tidak hanya diminati oleh anak-anak, tetapi juga berhasil menyentuh hati para penonton dewasa. Kesuksesan ini tak lepas dari kepiawaian sang sutradara, Ryan Adriandhy, yang juga menulis skenario bersama Widya Arifianti. Dalam debut penyutradaraannya, Ryan menyuguhkan kisah inspiratif tentang Don–seorang anak bertubuh besar yang sering diremehkan, namun berani tampil dalam pertunjukan bakat demi membuktikan dirinya. 

Film ini mendapat apresiasi tinggi berkat animasi yang memukau, pengisi suara yang profesional, serta musik latar yang emosional. Kehadiran sejumlah artis papan atas seperti Bunga Citra Lestari, Ariel NOAH, Angga Aldi Yunanda, dan Chicco Jerikho semakin memperkuat karakter dalam film ini.

Dengan alur cerita yang kuat dan nilai-nilai universal tentang keluarga, keberanian, serta pengorbanan, Jumbo berhasil menyampaikan pesan yang menyentuh. Tak sedikit penonton yang mengaku terharu bahkan meneteskan air mata saat menonton film ini.

Keberhasilan Jumbo menjadi bukti bahwa animasi buatan anak bangsa mampu bersaing secara global. Harapannya, pencapaian ini dapat menjadi penyemangat bagi para kreator muda Indonesia untuk terus berkarya dan membawa animasi lokal ke panggung dunia.

Penulis: Cindy Aulia Gultom (PLB), dan Florencya (MP), Zahira (PGSD)

Dokumentasi: Wikipedia