Cinema Counseling, Cara Kreatif UNESA Bangun Keyakinan Belajar Siswa

fip.unesa.ac.id, SURABAYA—Isu rendahnya kualitas pembelajaran di Indonesia kembali menjadi perhatian publik. Skor Programme for International Student Assessment (PISA) yang masih rendah menggambarkan tantangan besar dalam kemampuan literasi, sains, dan matematika siswa. Menanggapi hal itu, mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling (BK) Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Surabaya (UNESA), Imam Hadi Prayitno, bersama dosen pembimbingnya, Prof. Dr. Najlatun Naqiyah, M.Pd., menghadirkan pendekatan inovatif berbasis cinema counseling untuk membantu meningkatkan efikasi akademik siswa.

Efikasi akademik, atau keyakinan siswa terhadap kemampuan belajarnya, merupakan faktor psikologis penting yang berperan besar dalam kesuksesan akademik. Siswa dengan efikasi tinggi cenderung lebih bersemangat, gigih menghadapi tantangan, serta mampu mengelola stres dan kecemasan belajar dengan lebih baik.

Kedua peneliti tersebut melihat potensi besar dari media video sebagai alat bantu konseling dan pembelajaran. Maraknya penggunaan platform seperti YouTube dan TikTok menjadi peluang untuk memanfaatkan video bukan hanya sebagai hiburan, melainkan juga sebagai media reflektif dan edukatif yang relevan dengan kehidupan siswa. Melalui tayangan film, siswa diajak memahami nilai-nilai, pengalaman, dan strategi belajar secara lebih kontekstual dan menarik.

Proses cinema counseling dilakukan melalui tiga tahap utama: asesmen kebutuhan siswa, pemilihan film atau video yang sesuai dengan permasalahan akademik, serta pelaksanaan kegiatan yang meliputi pengarahan, penayangan film, refleksi pribadi, dan diskusi kelompok.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan ini efektif meningkatkan efikasi akademik siswa. Berdasarkan hasil post-test, terjadi peningkatan signifikan pada tiga aspek efikasi diri, yakni tingkat (level), generalisasi (generality), dan kekuatan (strength).

Peneliti juga menegaskan pentingnya kolaborasi antara konselor dan guru mata pelajaran dalam pelaksanaan cinema counseling. Konselor berperan dalam mendiagnosis masalah dan memfasilitasi refleksi, sementara guru berkontribusi menjaga kesinambungan pembelajaran agar dampak positif dari intervensi dapat berlanjut di kelas.

Penulis: Ghisa Maulina Ayudya Pramesti (PGSD), M. Danar Zila (BK)

Editor: Nelly Najwa (PGSD)

Dokumentasi: NC State University