fip.unesa.ac.id, SURABAYA—Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Surabaya (UNESA) menjadi tuan rumah rangkaian kegiatan Summer Camp State University of Surabaya yang diikuti oleh mahasiswa dari 22 negara, di antaranya Kazakhstan, Turki, Ghana, India, hingga Filipina yang berlangsung pada 10–17 September 2025 di Gedung O1 lantai 2, FIP UNESA.
Acara dibuka dengan sambutan Wakil Dekan Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni, Prof. Dr. Budi Purwoko, S.Pd., M.Pd., yang menegaskan pentingnya summer camp sebagai wadah pertukaran ide lintas budaya.
“Summer camp ini bukan hanya untuk pengalaman dan menambah ilmu saja, tetapi juga menjadi ruang pertukaran ide secara global sekaligus pengoptimalisasian masa depan mancanegara,” ujarnya.
Salah satu agenda utama adalah pembelajaran Bahasa Isyarat Indonesia yang dipandu oleh dosen Pendidikan Luar Biasa (PLB), Muhammad Reza, S.Psi., M.Si. Ia menjelaskan bahwa Indonesia memiliki tiga sistem bahasa isyarat, yakni SIBI, BISINDO, dan Sign a Long.
“BISINDO digunakan dalam komunitas tuli, sementara SIBI lebih banyak diajarkan di sekolah-sekolah formal. Adapun Sign a Long merupakan sistem lain yang juga dikenal di Indonesia,” jelasnya.

Mahasiswa mancanegara tampak antusias mengikuti sesi ini. Mereka tidak hanya mempelajari teori, tetapi juga mempraktikkan bahasa isyarat melalui gerakan tangan, ekspresi wajah, hingga permainan interaktif.
Selain itu, peserta diajak mengenal lebih dekat program studi di FIP UNESA melalui pos kegiatan, mulai dari Pendidikan Luar Sekolah (PLS), Bimbingan Konseling (BK), Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Manajemen Pendidikan (MP), Teknologi Pendidikan (TP), Pendidikan Guru PAUD (PG PAUD), hingga Pendidikan Luar Biasa (PLB).
Untuk menambah keakraban, panitia menyiapkan berbagai permainan seperti tebak kata dan group games yang digelar di setiap pos. Dengan kombinasi antara pembelajaran akademik dan aktivitas rekreatif, Summer Camp Faculty of Education UNESA menjadi pengalaman berharga bagi peserta, sekaligus mempererat persahabatan lintas budaya.
Penulis: Zahira Auliya (PGSD)
Editor: Nelly (PGSD)
Dokumentasi: Ara (PGSD)