Arie Widya Murni Dikukuhkan sebagai Doktor, Kembangkan Model Pembelajaran Kontekstual Berbasis Isu Sosiosaintifik

fip.unesa.ac.id,  SURABAYA—Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya (FIP UNESA) kembali menambah satu doktor baru dari Program Studi S3 Pendidikan Dasar. Arie Widya Murni sukses mempertahankan disertasinya dalam ujian terbuka yang digelar pada Rabu, 23 Juli 2025, di Gedung O1 Lantai 2 FIP UNESA.

Bertindak sebagai ketua tim penguji adalah Prof. Dr. Mochammad Nursalim, M.Si., dengan jajaran penguji lainnya meliputi Prof. Dr. Suryanti, M.Pd., Prof. Nadi Suprapto, S.Pd., M.Pd., Dr. Ganes Gunansyah, S.Pd., Prof. Dr. Wahono Widodo, M.Si., Dr. Binar Kurnia Prahani, M.Pd., dan Prof. Dr. Sarwanto.

Dalam paparannya, Arie menjelaskan bahwa model yang ia kembangkan, yakni Contextual Learning Based on Socioscientific Issues, dilatarbelakangi oleh fenomena menurunnya karakter baik pada anak-anak usia sekolah dasar. Model ini dirancang untuk mengintegrasikan literasi sains dengan keterampilan komunikasi lisan yang ditumbuhkan melalui pembahasan isu-isu sosial yang terkait dengan sains. Harapannya, peserta didik tidak hanya memahami sains dari sisi teoritis, tetapi juga mampu merefleksikannya dalam perilaku dan sikap sehari-hari yang mencerminkan nilai-nilai luhur.

Ia menambahkan bahwa pendekatan ini sangat relevan dengan tantangan pendidikan abad ke-21 yang menekankan pada keterpaduan antara pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Penelitiannya juga menjawab kebutuhan terhadap inovasi pembelajaran yang mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), terutama dalam bidang pendidikan berkualitas dan pembangunan karakter.

Selama proses ujian, Arie menunjukkan ketangguhan akademiknya dengan menjawab berbagai pertanyaan dari penguji secara runtut dan argumentatif. Diskusi berlangsung aktif, mencerminkan antusiasme terhadap topik yang diangkat. Meski demikian, Arie mengakui bahwa penelitiannya masih menghadapi sejumlah tantangan. Sebagai model yang relatif baru, implementasinya membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk keterlibatan guru, pengembangan bahan ajar, serta perluasan cakupan subjek penelitian.

“Saya berharap penelitian ini tidak berhenti pada diri saya, tetapi bisa menjadi inspirasi dan dasar penerapan pada berbagai mata pelajaran lainnya. Dengan demikian, konteks-konteks sosial dan saintifik bisa ditemukan dan dikembangkan lebih luas dalam dunia pendidikan,” ungkapnya.

Keberhasilan Arie Widya Murni diharapkan menjadi kontribusi penting dalam pengembangan inovasi pendidikan dasar, serta mendorong eksplorasi lebih lanjut terhadap integrasi konteks sosial dan sains dalam proses pembelajaran guna mencetak generasi yang berkarakter.

Penulis: Dyah Ayu (TP)

Editor: Nelly (PGSD)

Dokumentasi: Eliya (MP)