fip.unesa.ac.id, SURABAYA – Sebagai implementasi dari Project Based Learning pada Kurikulum Merdeka, Prodi S1 Pendidikan Luar Biasa (PLB) Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya (FIP UNESA) gelar pameran media pembelajaran untuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) pada Selasa, 7 Januari 2025 di Auditorium O6 lantai 4 dengan dihadiri oleh Mahasiswa PLB angkatan 2023 selaku peserta pameran, dosen pengampu mata kuliah Media Pembelajaran untuk ABK, dan sejumlah mahasiswa dari prodi Manajemen Pendidikan (MP) serta Bimbingan dan Konseling (BK).
Dalam sambutannya, Ni Made Marlin Minarsih, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Media Pembelajaran ABK menjelaskan bahwa sejatinya pameran tersebut bertujuan untuk mengembangkan keterampilan mahasiswa dalam mengembangkan media pembelajaran sesuai kebutuhan dan keadaan siswa yang menjadi subjek identifikasi sekaligus untuk memenuhi nilai Ujian Akhir Semester (UAS). Tentunya sebelum melaksanakan pameran, mahasiswa telah menempuh beberapa tahapan yang telah ditentukan dalam RPS. Hal itu diungkapkan olehnya pada sesi wawancara
“Awalnya mahasiswa melakukan identifikasi asesmen di lapangan untuk menemukan permasalah dalam pembelajaran ABK dan menentukan media yang akan dikembangkan, selanjutnya mereka membuat desain prototipe media, uji coba terbatas, revisi dan pengembangan komponen dalam media, hingga sampai pada pameran ini,” jelasnya.
Proses panjang sebelum pameran turut dirasakan oleh Aurora Arzetta Paradisa selaku perwakilan mahasiswa PLB kelas 2023 A dengan media berupa Diorama Siklus Air Hidrologi untuk disabilitas rungu kelas 11 SMA yang berfokus pada visualisasi. “Media kami dilengkapi dengan pompa hidrolik untuk menurunkan air hujannya, lampu sebagai cahaya matahari, dan asap untuk menunjukkan proses evaporasi sehingga proses pemasangan listrik harus dilakukan secara hati-hati agar aman saat digunakan oleh siswa,” terangnya.
Sejumlah media pembelajaran yang dipamerkan antara lain World Elevation (Peta Dunia Bertuliskan huruf Braille), Song of Earth Structure, Math Talis, Peta Isyarat, Cozy House, PFC (Practice Focus Cheerfully), Magnaflaille, Monotika(Monopoli Matematika),dan masih banyak lagi. Setiap pengunjung yang mengisi daftar hadir akan diberikan stiker bintang untuk ditempelkan di booth favorit mereka.
Acara ditutup dengan sesi dokumentasi bersama serta pemberian hadiah untuk kategori lima media terfavorit dan tiga media terbaik. Dengan adanya pameran ini, dosen pengampu mata kuliah tersebut berharap agar media yang dikembangkan oleh para mahasiswa dapat digunakan secara maksimal dan merata oleh sekolah mitra.
Penulis : Chantika Toti Yuliandani (PGSD)