fip.unesa.ac.id SURABAYA- Seiring sektor pendidikan menavigasi lanskap transformatif era Society 5.0, peran kepemimpinan sekolah semakin menjadi krusial. Pendidikan tidak lagi terbatas pada manajemen semata, para pemimpin di bidang pendidikan kini ditugaskan untuk menggerakkan perubahan yang bermakna dan memberdayakan potensi penuh institusi mereka. Atas dasar itu, Prodi Manajemen Pendidikan (MP) melaksanakan Lecture Exchange berkolaborasi dengan University of Malaya.
Kegiatan ini berlangsung secara luring bertempat di ruang sidang lantai 1 gedung 01 Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya (FIP UNESA) pada hari Rabu, 11 Desember 2024 bersama dengan beberapa perwakilan dosen dan mahasiswa dari berbagai prodi di FIP UNESA. Pertukaran dosen kali ini mengangkat tema “Lecture Exchange: Transformational Leadership In Conducting An “Effective School” In Society 5.0 And Its Challenges.”
Hal ini menjadi tema sentral dalam acara pertukaran dosen (lecturer exchange) yang baru-baru ini diselenggarakan oleh Prodi MP FIP UNESA. Pembicara utama, Prof. Dr. Muhammad Faizal A. Ghani dari University of Malaya mendalami konsep kepemimpinan transformasional yang terus berevolusi serta kepentingannya yang sangat penting dalam mencapai efektivitas sekolah di era digital.
Salah satu tantangan utama yang dihadapi pemimpin pendidikan saat ini adalah mengintegrasikan teknologi canggih dengan tetap menjaga esensi interaksi manusiawi. “Teknologi bukan sekadar alat, melainkan mitra strategis dalam mentransformasi pendidikan,” jelas Prof. Faizal. “Keseimbangan yang rumit adalah memanfaatkan kekuatan AI dan Internet of Things (IoT) tanpa mengorbankan autentisitas pengalaman belajar.” sambungnya.
Pemimpin transformasional, tekannya, harus memiliki kemampuan untuk menciptakan lingkungan yang mendorong adaptabilitas, memberdayakan inovasi, dan mempertahankan sentuhan manusiawi yang integral bagi pendidikan yang efektif. “Pemimpin sekolah yang sukses di era Society 5.0 adalah mereka yang dapat menjembatani ranah digital dan humanistik secara efektif, memastikan bahwa kemajuan teknologi meningkatkan bukan menggantikan, nilai-nilai inti pendidikan.” tuturnya.
Konsep efektivitas sekolah tradisional juga mengalami pergeseran, yang menuntut perspektif baru tentang peran kepemimpinan. Prof. Faizal menegaskan bahwa efektivitas bukan lagi sekadar tentang administrasi dan efisiensi. Melainkan tentang menginspirasi, mempengaruhi, dan membuka potensi penuh dari siswa, guru, dan seluruh komunitas pendidikan.
Ia memaparkan pemimpin transformasional harus mengembangkan lingkungan belajar yang inklusif, mendorong inovasi berkelanjutan, dan membangun ekosistem responsif yang dapat beradaptasi dengan lanskap teknologi yang terus berubah. Dengan memberdayakan semua pemangku kepentingan dan merangkul kekuatan transformatif teknologi, yang dapat menciptakan sekolah yang benar-benar mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan dan peluang masa depan.
Seiring pendidikan menavigasi transisi menuju era Society 5.0, kebutuhan akan pemimpin yang visioner dan adaptif tidak pernah lebih mendesak. Wawasan Prof. Faizal menekankan pentingnya mengembangkan keterampilan kepemimpinan transformasional yang dapat menyelaraskan kemajuan teknologi dengan elemen-elemen manusiawi yang esensial dalam pendidikan.
“Tolok ukur kepemimpinan yang efektif di era Society 5.0,” beliau menyimpulkan, “terletak pada kemampuan menciptakan lingkungan belajar yang merayakan sinergi antara keunggulan teknologi dan nilai-nilai abadi pendidikan – keseimbangan yang akan membentuk masa depan sekolah-sekolah kita dan generasi yang mereka layani.” ujarnya.
Agenda dilanjutkan dengan pembelajaran di dalam kelas bersama dengan mahasiswa S2- Prodi MP dengan dibimbing langsung oleh Prof. Dr. Muhammad Faizal A. Ghani dari University of Malaya.
Lewat hasil wawancara, beliau menyampaikan harapannya setelah adanya Lecture Exchange ini, “Dengan adanya kegiatan ini, kedepannya dapat terus bisa berkolaborasi dalam meningkatkan transformasi jiwa kepemimpinan sehingga dapat menciptakan sekolah yang efektif dan melewati tantangan di era saat ini,” ungkapnya.
Penulis: Rendy Maulana Yaqin (TP), Cindy Aulia Gultom (PLB), Tita Rahmawati (PLB)
Dokumentasi: Titan (PLB), Carissa (PLS), Ivan (BK)