Mahasiswa S1 dan S2 FIP UNESA Sabet Juara di Ajang The First International Article Writing Competition

fip.unesa.ac.id, SURABAYA — Mahasiswa S2 Pendidikan Dasar, Annas Sholihin, berhasil menyandang predikat sebagai  Grand Champion dalam The First International Article Writing Competition yang diselenggarakan oleh Abidan: Educative Journal dan didanai oleh LPPI Alnahmudi bin Dahlan Foundation. Dalam kompetisi ini, Annas mengajukan tiga artikel, dan ketiganya berhasil memenangkan penghargaan dengan judul artikel-artikel berikut:

  1. “Improving Students’ Digital Literacy Skills through AI-Integrated Proprofs.com with Differentiated Learning” 
  2. “e-ScoutHix: Integrating AI and Ethnopedagogy for Scouting Education and Sustainable Character Development” 
  3. “Exploring Continents Through Generative AI In Google Maps For Students With Special Needs” 

Ketiga artikel tersebut berhasil memenangkan penghargaan dengan hadiah masing-masing sebesar 100 USD. Salah satu artikel yang ditulis berkolaborasi dengan Era Fazira Lestyono mahasiswi Program Studi S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) angkatan 2023, Universitas Negeri Surabaya (UNESA).

Dalam penulisan artikel “Exploring Continents Through Generative AI In Google Maps For Students With Special Needs”, Era berperan sebagai penulis pertama dengan didampingi oleh Annas Sholihin sebagai penulis kedua.

Artikel ini menunjukkan inovasi dalam penggunaan teknologi AI generatif melalui Google Maps untuk membantu siswa berkebutuhan khusus dalam mempelajari benua-benua di dunia, menggambarkan pendekatan pembelajaran yang inklusif dan interaktif.

Bentuk kontribusi yang dilakukan Era dalam penyusunan artikel tersebut yaitu  melakukan observasi langsung, mengumpulkan data di lapangan, serta menyusun hasil penelitian sesuai dengan kaidah ilmiah yang ditetapkan oleh penyelenggara kompetisi.

Motivasi utama Annas dalam mengikuti kompetisi ini adalah untuk mengembangkan keterampilan menulisnya. Menurutnya, keberhasilan dalam kompetisi tidak hanya bergantung pada kemampuan menulis, tetapi juga strategi dalam memilih topik yang inovatif dan relevan.

“Saya selalu mengumpulkan strategi dan menganalisis inovasi baru apa yang bisa diangkat. Selain itu, memahami aturan lomba dengan baik adalah kunci utama agar tulisan yang kita buat sesuai dengan standar yang ditetapkan penyelenggara,” ungkap Annas.

Sejak Oktober hingga Desember, mereka melakukan observasi di SDN Pandansari 03. Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi dalam proses ini adalah lokasi observasi dengan keterbatasan akses teknologi dan internet. Namun, tantangan tersebut tidak membuat mereka menyerah, justru menjadi pengalaman berharga yang semakin mengasah ketekunan dan semangat juang mereka.

Sebagai pesan kepada mahasiswa lain, Annas menekankan pentingnya segera memulai dan tidak menunda-nunda peluang yang ada. “Lakukan sekarang, jangan nunggu lagi. Setiap waktu adalah peluang,” pesannya. Era juga memberikan pesan inspiratif bagi mahasiswa lain yang ingin berprestasi. Menurutnya, jangan takut gagal, karena mencoba sesuatu yang baru adalah bagian dari proses belajar. “Kalah atau menang hanyalah bagian kecil dari perjalanan, tetapi pengalaman dan wawasan yang diperoleh dari proses itulah yang jauh lebih berharga. Selama kita berani mencoba dan tidak menyerah, maka akan selalu ada kesempatan untuk berkembang dan mencapai sesuatu yang luar biasa,” tuturnya.

Kini, dengan kemenangan yang telah diraih, Annas Sholihin dan Era Fazira semakin yakin bahwa dunia pendidikan adalah tempat mereka untuk berkarya. Mereka ingin terus menulis, berbagi pengalaman, dan menginspirasi lebih banyak orang. Perjalanan mereka mungkin masih panjang, tetapi satu hal yang pasti, semangat mereka untuk membawa perubahan dalam pendidikan tidak akan pernah padam.

Penulis : Rendy Maulana Yaqin (TP), Zahira Auliya Iskandar (PGSD)