Pakar Pendidikan Beri Masukan Pendidikan Melalui Mimbar Ilmiah


FIP.Unesa.ac.id, Selain lomba-lomba dan jalan sehat, bulan pendidikan 2022 dengan mengusung tema New Normal: Surviving and Adapting in Education itu Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya juga mengadakan mimbar ilmiah yang bertempat di Auditorium Gedung 01 lantai 2 FIP, Lidah wetan pada Jumat, 17 Juni 2022. Tema dalam Mimbar Ilmiah yang diselenggarakan adalah Kontribusi Bidang Keilmuan Berbasis Prodi Terhadap Penguatan Ilmu Pendidikan
Pada kesempatan itu hadir sejumlah narasumber yang mengungkapkan proses pendidikan dan urgensi pendidikan di era saat ini. Diantaranya, Dr. Rofik Jalal Rosyanafi, M.Pd, Dr. Irena Y. Maureen, S.Pd.,M.Sc., Dr. Wiryanto, M.Sc., Dr. Amrozi Khamidi, M.Pd.
Dosen Jurusan Manajemen Pendidikan Dr. Amrozi Khamidi, M.Pd menuturkan pendidikan saat ini seperti rantai makanan. Apa yang menjadi kebutuhan pendidikan saat ini harus dicari secara keberlanjutan untuk meningkatkan sumber daya manusia dan juga mutu pendidikan. Lebih lanjut, dia mengungkapkan bahwa dengan perkuat pendidikan maka tidak tertinggal dengan kemajuan era saat ini.
Narasumber yang kedua, Dr. Wiryanto, M.Sc Dosen Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar mengungkapkan bahwa kemampuan abad ke 21 yang diperlukan adalah Era abada 21 melibatkan Teknologi, Aspek penting di era abad 21: HOTS, Komunikasi, Kolaborasi, Kelancaran TIK, Pembelajaran Bukan Sekedar Transfer Pengetahuan, tetapi Mengkontruksi Pengetahuan, Pendidik/Calon Pendidik Terampil Mengembangkan Model Pembelajaran, dan Menguasai kompetensi pedagogic, kepribadian, social dan profesional.
Dr. Rofik Jalal Rosyanafi, M.Pd, Dosen Jurusan Pendidikan Luar Biasa mengungkapkan bahwa Pembelajaran Orang Dewasa juga perlu dilakukan. Dalam pemamaparannya, beliau mengungkapkan bahwa andragogi bagi petani porang sangatlah diperlukan.
Sementara itu, Dosen Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Dr. Irena Y. Maureen, S.Pd., M.Sc menuturkan terdapat tiga masalah utama ketika pelaksanaan pembelajaran asinkronus yakni (1) engagement (2) expression (3) collaboration. Hal itu terjadi karena mahasiswa yang memiliki dinding-dinding sosial yang tinggi untuk melakukan pembelajaran.
Penulis : Faizur Rahmatin
Editor : Siti Riska Umami