ICEI 2022 Pulihkan Pendidikan dan Perluas Kapabilitas dengan Go Internasional


FIP.unesa.ac.id, SURABAYA- Universitas Negeri Surabaya terus perluas kapasitas dan kapabilitas dalam go Internasional. Terbaru, kampus Satu Langkah di Depan itu lakukan kembali ICEI (International Conference on Education Innovation) secara online pada sabtu, 10 September 2022.
Dengan tema inspiring global collaboration for future challenge during pandemic ketua pelaksana Wulan Patria Soroinsong S.Psi.,M.Psi,Ph.D mengaku bersyukur dan bahagia dapat melaksanakan kegiatan dengan melibatkan sejumlah pakar untuk memulihkan pendidikan. Baginya, meskipun adanya Covid-19 bukanlah halangan untuk berinovasi dan berkolaborasi untuk mencari best practice.
Kita sebagai tim ICEI sadar bahwa perubahan itu perlu dalam pendidikan dan ICEI hadir untuk menginspirasi dalam menjawab tantangan pendidikan ucapnya dalam zoom meeting
Wakil Rektor Bidang Akademik Prof. Dr. Bambang Yulianto, M.Pd pada sambutannya mengajak seluruh sivitas akademika UNESA untuk meningkatkan komitmen bersama dalam berinovasi dan berkolaborasi melalui penelitian, publikasi melalui konferensi Internasional. ICEI merupakan wadahnya peneliti dan praktisi untuk mencari bersama dan memecahkan permasalahan bersama dari inti pokok pendidikan. Dari kegiatan itu, ia berharap dapat memberikan kontribusi yang nyata dengan pembangunan pendidikan yang berkelanjutan.Director SEAMEO Secretariat, Dr. Ethel Agnes Pascua Valanzuela mengkuatkan seluruh peserta yang hadir dalam konferensi untuk terus berperan aktif dalam mengambil bagian dari pendidikan, salah satunya melalui ICEI. Dengan adanya ICEI merupakan salah satu upaya untuk menginspirasi pendidikan di dunia.Selama pandemi covid-19 kita susah untuk melakukan apa-apa, tetapi sudah saatnya kita untuk bisa bertransformasi dan membuat gebrakan-gebrakan baru tuturnya di zoom meeting .
Pada sesi pemaparan materi disampaikan oleh Prof. Richard E. Ferdig, PhD.,MPH.,MA, kemudian dilanjutkan oleh Prof. Dr.Han Buxin. Pemaparan materi ketiga disampaikan oleh Prof. Susan Ledger dan disesi terakhir materi disampaikan oleh Prof. Dr. Mustaji, M.Pd. Sedangkan pada sesi diskusi, materi dipaparkan oleh Prof. Dr. Chedthwait Poompipatpong dari KMUTNB Thailand dan Badrus Sholeh, MA, Ph.D dari pendidikan dan kebudayaan atase Riyadh.
Penulis: Riska
Editor : Dimas