fip.unesa.ac.id, Surabaya – Program Magister (S2) Manajemen Pendidikan (MP) Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya (FIP UNESA) menggelar Lecture Exchange sebagai bagian dari rangkaian peringatan Bulan Pendidikan. Kegiatan ini menghadirkan dosen tamu internasional, Nureeman Jehyeh dari Faculty of Education, Thaksin University, Thailand. Bertempat di Gedung O5 lantai 1 ruang 8, pada Kamis, 17 April 2025.
Mengangkat tema “Sistem dan Kurikulum Pendidikan di Thailand”, kegiatan ini menjadi ruang dialog ilmiah bersama mahasiswa yang bertujuan memperluas wawasan akademik mahasiswa pascasarjana, khususnya dalam pengelolaan pendidikan.
Dalam paparannya, Nureeman menjelaskan secara komprehensif struktur sistem pendidikan di Thailand yang terdiri atas Early Childhood Education (Kindergarten), Basic Education (Primary School), Vocational Education, dan Higher Education (Universities). Ia menekankan pentingnya pendidikan anak usia dini (PAUD) yang meskipun bersifat opsional, namun sangat dianjurkan sebagai pondasi kesiapan belajar anak.
Jenjang Basic Education di Thailand terbagi menjadi tiga tingkat: Primary Education (usia 6–11 tahun), Lower Secondary Education (usia 12–14 tahun), dan Upper Secondary Education (usia 15–17 tahun). Pada jenjang atas, siswa sudah diarahkan memilih jalur akademik atau vokasi sesuai minat dan potensi mereka. Setelahnya, peserta didik dapat melanjutkan ke pendidikan tinggi yang terdiri dari program sarjana, pascasarjana, hingga doktoral yang serupa dengan sistem di Indonesia.
Namun demikian, Nureeman juga mengungkapkan adanya tantangan besar dalam sistem pendidikan Thailand, terutama terkait kurikulum nasional yang masih menggunakan sistem dari tahun 2008. Ia menilai kurikulum tersebut mulai kurang relevan dengan perkembangan global saat ini.
“Menurut saya, Competency-Based Curriculum atau kurikulum berbasis kompetensi lebih sesuai diterapkan untuk menjawab tuntutan zaman sekarang,” jelasnya.
Mengakhiri sesi kuliah tamu, Nureeman memaparkan proyeksi tren pendidikan masa depan yang menitikberatkan pada penguasaan keterampilan abad ke-21 seperti berpikir kritis, kemampuan komunikasi, serta literasi teknologi. Ia menegaskan pentingnya pendekatan pembelajaran yang fleksibel dan berpusat pada peserta didik agar mampu menjawab kebutuhan dunia kerja yang terus berkembang.
Melalui kegiatan ini, FIP UNESA menegaskan komitmennya sebagai lembaga pendidikan yang terbuka terhadap kerja sama internasional dan pertukaran gagasan guna memperkuat kapasitas akademik di tingkat global. Lecture Exchange ini diharapkan menjadi pemantik untuk terus mendorong inovasi pendidikan di lingkungan FIP dan UNESA secara keseluruhan.
Penulis: Dede Rahayu Adiningtyas (PGSD)