BEM FIP – Seminar Nasional Pendidikan & Talkshow

Surabaya, Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan Unesa, mengadakan Seminar Nasional dan Talkshow dengan mengambil tema “Peran Generasi Kreatif di Era Digital dalam Lingkup Dunia Pendidikan”, Minggu (26/11/2017).

Seminar Nasional dan Talkshow dihadiri oleh Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Drs. Heru Siswanto, M.Si, kemudian Pendamping Kemahasiswaan dari Universitas Mulawarman, Drs. Marsrur Yahya beserta 30 mahasiswa dari FKIP Universitas Mulawarman yang pada saat itu sedang melaksanakan kunjungan kerja dengan BEM FIP Unesa ikut serta meramaikan Seminar Nasional dan Talkshow dan dihadiri 325 peserta Seminar Nasional dan Talkshow yang mayoritas dari FIP Unesa.

Seminar tersebut di selenggarakan di gedung O5 lantai 3 FIP Unesa dengan menghadirkan Rektor Unesa Prof. Dr. Warsono, M.S, Bupati Trenggalek Dr. Emil E. Dardak, M.Sc yang berhalangan hadir yang diwakilkan oleh Ketua KNPI (Komite Nasional Pemuda Indonesia) Jawa Timur Achmad Suhawi, Penulis Novel Dwitasari, dan Ilustratir dari Crew Zetizen.

Pada seminar dan Talkshow kali ini dibagi menjadi dua sesi, sesi pertama adalah Seminar Nasional Pendidikan dan dilanjutkan sesi yang kedua adalah talkshow. Seminar Nasional Pendidikan di pandu oleh Muhammad Nurul Ashar salah satu mahasiswa lulusan terbaik wisuda Unesa periode 89 2017. Acara seminar dimulai dengan moderator membacakan curiculum vitae dari kedua narasumber kemudian mempersilahkan narasumber untuk kedepan ketempat yang telah disediakan.

Prof Warsono, M.S mengatakan, Persaingan di Era Digital dalam Dunia Pendidikan saat ini sangat ketat sebagai mahasiswa harus dapat berpikir cerdas, kreatif dan inovatif, kita mungkin pernah mendengar suatu istilah pribahasa jawa yaitu “Alon Alon Asal Kelakon” pribahasa tersebut mungkin sudah tidak digunakan lagi di era digital saat ini,  karena apabila kita menerapkan pribahasa tersebut kita akan jauh tertinggal dengan yang lainya apalagi dengan negara-negara internasional diluar sana, papar Prof Warsono, M.S Rektor Unesa.

Ahad Suhawi Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia  Jawa Timur menambahkan, Indonesia akan menhadapi bonus demografi pada tahun 2020, oleh karena itu pemuda khususnya mahasiswa harus mempersiapkan diri untuk bersaing dan tidak terlindas dengan kemajuan teknologi.

Seminar Nasional Pendidikan ditutup dengan sesi tanya jawab dan dilanjutkan sesi yang kedua yaitu Talkshow, pada talkshow kali ini di pandu oleh Nahdiya Paramita salah satu mahasiswa jebolan student exchange khon kaen University pada tahun 2015.

Pemaparan yang pertama dimulai dari Crew Zetizen yang memaparkan trik dan tips bagaimana cara membuat berita yang menarik untuk dibaca dan bagaimana cara mendesain sebuah berita. Dilanjutkan yang kedua oleh kynote speaker yang telah ditunggu-tunggu oleh ratusan peserta yang memadati gedung O5 FIP Unesa  yaitu Dwitasari  salah satu penulis novel “cinta tapi beda” yang sampai dijadikan film oleh Ama Hanung Bramantyo dan masih banyak lagi karya-karya dari Dwitasari.

Dwitasari banyak menyampaikan beberapa hal kepada audience salah satunya adalah “kita tidak perlu berpikir jauh untuk dijadikan sebuah tulisan/karya akan tetapi segala hal yang kecil dapat dijadikan sebuah karya, tergantung bagaimana  cara kita untuk mengoles ide atau gagasan tersebut menjadi sebuah karya”. Para peserta sangat berantusias sekali memperhatikan paparan yang disampaikan oleh Dwitasari sehingga terjadi talkshow yang interaktif yang diasajikan antara narasumber dan audience. (Aziz/PIF)