Bangga Perwakilan FIP Lolos PHBD 2017

Surabaya (20/07/2017) Menyatukan pikiran dan kemauan dari tujuh kepala merupakan tantangan tersendiri bagi Tim PHBD UNESA 2017. Di ketuai oleh seorang pemuda tangguh asal Surabaya bernama Ahmad Abdullah Zawawi yang beranggotakan Mega Suryani, Ela Okta Puji Rahayu, Dian Winarti , Doni Andika Kusuma, Alif Sukma Prasetyo dan Suci Karmila, ketujuh orang tersebut mampu membawa citra baik UNESA di kancah Nasional dalam Program Hibah Bina Desa dari Kemenristek Dikti dengan judul ‘’Pengembangan Wisata Hutan Pinus dan Air Terjun Desa Nogosari Berbasis Potensi Lokal Daerah” .

Desa Nogosari, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto adalah sebuah Desa yang terletak berdekatan dengan destinasi wisata Pacet dan Trawas Mojokerto. Sekitar 30 menit dari Kota Mojosari atau 45 menit dari Kota Pandaan Pasuruan. Lebih kurang 1,5 jam apabila ditempuh dari Surabaya.

Kesan pertama menginjak kaki di desa Nogosari adalah “Betapa indah tanah ini” namun sayang tak dapat dimaksimalkan dengan baik karena yang terlihat pada saat itu adalah masyarakat yang cenderung apatis pada potensi alam Desa Nogosari. Sebagai mahasiswa yang memiliki tanggung jawab sebagai agen perubahan, mendorong kami untuk menelurkan ide dalam agenda Dikti tepatnya PHBD 2017.

Seleksi awal dari PHBD 2017 adalah seleksi administratif berupa upload pra proposal dan beberapa lampiran pendukung. Warung kopi arjuno yang menjadi saksi perjuangan tim PHBD 2017 seakan muak setiap malam mendengar ocehan dari tim PHBD 2017 guna merumuskan segala sesuatu yang berhubungan dengan PHBD. Penyesuaian jadwal kuliah yang tidak sama selalu berujung pada pengerjaan PHBD di malam hari hingga menjelang subuh. Dikala mahasiswa lainnya terlelap dalam tidurnya, Tim PHBD 2017 terbangun menatap laptop hingga mata memanas dan badan yang tak mengenal lelah. Seolah terbayar akan kelelahan itu semua, akhirnya Tim yang diketuai oleh Ahmad Abdullah Zawawi berhasil lolos di 150 besar. Perjuangan belum selesai. Setelah lolos menjadi 150 besar, Tim PHBD harus mengikuti persyaratan yang diilustrasikan Dikti guna seleksi lanjutan. Semua proses seakan memiliki tantangan dan nikmat tersendiri hingga tim PHBD UNESA berhasil lolos di tahap presentasi di hadapan Juri Kemenristek Dikti dan melakukan observasi langsung ke Desa Nogosari.

Hujan, panas, badai, lesu, letih dan lelah seakan sirna saat beberapa warga Desa Nogosari mengatakan kata pamungkas “ Kalian seolah hasil dari doa kami mas mbak, kalian seolah malaikat yang telah dikirimkan tuhan untuk desa kami”. Betapa terharunya tim PHBD UNESA 2017 saat mendengar kata tersebut, tak hanya terharu hal tersebut menjadi pecutan bagi tim PHBD 2017 untuk memaksimalkan pengabdian pada Desa Nogosari. Setiap acara guna pembangunan tempat wisata, warga Desa Nogosari selalu menantikan kehadiran Tim PHBD 2017 untuk turut serta acara tersebut. Contohnya pada saat pemotongan tumpeng pertama untuk peresmian pembangunan dan pengembangan Air Terjun di Desa Nogosari.

Proses pembangunan dan pengembangan tempat wisata harus tetap berjalan apapun yang terjadi. Beberapa kendala mulai bermunculan diantaranya dana dari Dikti yang belum cair sedangkan waktu monev semakin dekat. Kendala berikutnya adalah saat warga Desa Nogosari mulai sibuk dengan pekerjaannya masing-masing hingga pembangunan Air terjun Desa Nogosari sempat terhenti. Karena yang dihadapi adalah warga desa, yang notaben nya tidak memiliki pemikiran yang sama dengan mahasiswa maka pada saat itu  ada masalah baru berkaitan dengan komunikasi. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, tim PHBD 2017 harus sering-sering berkunjung ke Desa Nogosari dan melakukan pendekatan personal pada warga desa Nogosari, berhasil.

Perjalanan belum selesai, karena monev dari Dikti hingga saat ini belum terlaksana. Pembangunan masih terus berjalan di hutan pinus. Pengembangan infrastrktur masih terus berjalan disekitar Desa Nogosari. Musyawarah masih terus dilakukan untuk pendekatan pada masyarakat. Kebiasaan pulang pergi Surabaya-Pacet masih terus berlanjut untuk keberhasilan PHBD. Dan kebiasaan bergadang sambil ngopi di Warung Arjuno masih terus terjadi. Doa dari tim PHBD UNESA 2017 adalah “Semoga kita bertujuh dapat bermanfaat untuk masyarakat sekitar” karena kita bertujuh tidak hanya fokus pada PHBD tetapi pada organisasi lainnya juga.